3. Bulan Ketiga: Evaluasi dan PenyempurnaanÂ
- Modul yang sudah diimplementasikan direview melalui observasi kelas dan umpan balik siswa.Â
- Hasil projek siswa (seperti kampanye anti-bullying atau pameran budaya) dipresentasikan dalam ekspo sekolah.Â
- Guru merevisi modul berdasarkan refleksi bersama.Â
 Refleksi: Dampak dan PembelajaranÂ
Hasil yang DicapaiÂ
1. Peningkatan Kualitas Modul Â
  Modul P5 menjadi lebih variatif dan terstruktur. Contoh: Projek "Sampahku, Tanggung Jawabku" di kelas III tidak hanya fokus pada daur ulang, tetapi juga melibatkan kalkulasi biaya pengelolaan sampah (integrasi matematika) dan penulisan cerita inspiratif (bahasa Indonesia).Â
2. Semangat Kolaborasi yang Menguat Â
  Guru mulai terbuka untuk berdiskusi, bahkan membentuk kelompok inovasi mandiri. "Dulu saya malu mengaku tidak paham, tapi sekarang justru merasa terbantu dengan masukan dari rekan," ujar Ibu Hajriani, guru kelas II.Â
3. Perubahan Persepsi tentang P5Â
  Miskonsepsi berkurang setelah guru melihat langsung dampak projek pada sikap siswa. Misalnya, projek "Budaya Palu" mengajarkan siswa tentang toleransi (kebinekaan global) sekaligus melatih kemampuan presentasi (kreativitas).Â
Kendala yang Ditemui Â
- Keterbatasan Waktu: Proses pendampingan memerlukan komitmen ekstra, terutama bagi guru yang mengajar di dua kelas.Â
- Perbedaan Gaya Belajar: Beberapa guru lebih nyaman belajar secara visual, sementara materi pelatihan masih dominan tekstual.Â
Pembelajaran untuk Masa DepanÂ