Mohon tunggu...
Suko Waspodo
Suko Waspodo Mohon Tunggu... Dosen - Pensiunan

Aku hanya debu di alas kaki-Nya

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Seharusnya Kita Peduli

10 April 2024   11:01 Diperbarui: 10 April 2024   11:06 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: paintingvalley com

di alam yang subur, kita berdiri
dalam keajaiban yang melintasi matahari
namun, di sana, di balik hutan yang lebat
ada tangisan yang terabaikan, terlupakan

kita melangkah dengan langkah kita yang lemah
mengabaikan seruan yang terdengar oleh pepohonan
seharusnya kita peduli, seperti angin yang membelai
membawa pesan alam yang meratap dalam senyap

rimbunnya hutan yang menjadi rumah
bagi makhluk-makhluk yang kecil dan besar
namun, kita merusak tanpa henti
tak peduli betapa berharganya kehidupan terjalin

air yang jernih, sungai-sungai yang mengalir
terseret oleh limbah dan polusi yang kita hasilkan
seharusnya kita peduli, seperti mata air yang mengalir
memberi kehidupan pada segala yang bernyawa

lihatlah langit yang biru, pepohonan yang menari
namun, semakin berkurang di hadapan kemajuan kita
seharusnya kita peduli, bak bintang-bintang berkelap-kelip
mengingatkan akan kebesaran alam yang tercipta

tiada tindakan yang terlambat untuk mengubah arah
memelihara alam, memperjuangkan kehidupan
seharusnya kita peduli, seperti cinta yang tak pernah pudar
menyelamatkan keindahan yang tak ternilai harganya

***
Solo, Rabu, 10 April 2024. 10:57 am
Suko Waspodo

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun