Mohon tunggu...
Suko Waspodo
Suko Waspodo Mohon Tunggu... Dosen - bukan penulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

seorang yang sedang terus belajar menulis agar tulisannya layak dinikmati

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Nirwana Hijau

4 Desember 2019   17:35 Diperbarui: 4 Desember 2019   18:19 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
painting by Narayan Shelke

Ada tempat seperti itu, engkau tahu, yang melampaui waktu dan ruang. Serta visi tentang apa yang seharusnya engkau mirip, dan batas yang ditentukan oleh digit usia fanamu.

Aku bisa merasakan kehadirannya di tulangku, di mana langit tidak pernah berakhir dan dibebaskan. Dan matahari serta bulan mampu berkomunikasi secara terbuka dan cinta ada, tanpa aturan atasan yang suka kisah cinta yang tragis dan sejarah berbelit.

Apa pun yang engkau putuskan untuk lakukan, apa pun yang engkau putuskan untuk rasakan, tidak ada batasan. Untuk membuat engkau dari prospek terbang, atau bermimpi, atau merangkul hal-hal yang harus engkau lakukan. Lepaskan dari keberadaan lain.

Tidak ada rasa takut, kebingungan, atau kecanggungan, tidak ada keraguan untuk tidak memiliki, tidak pantas ada di tempat seperti itu, dimana jiwamu bisa murni, dan mampu berkembang tanpa harus berusaha keras lagi.

Engkau tidak perlu mencoba lagi. Jadilah orang yang baik, karena engkau adalah satu. Engkau tidak harus berjuang untuk mempertahankan dirimu sendiri. Engkau tidak harus berpura-pura tidak tahu atau pencerahan.

Engkau bisa bernafas dan tersenyum secara terbuka, dan setiap senyuman begitu indah, sehingga engkau bersinar dan melampaui semua langit dan rasa tidak aman.

Tanahnya lunak dan mendukung, memberi jalan kepada kakimu. Tidak lagi merasa sangat lelah dan berat karena harus bekerja untuk hidup, atau dari terus-menerus melarikan diri dari setan dan suara yang merobek hati nurani dan jiwamu.

Tidak, sekarang engkau bisa merasakan seringan udara itu sendiri, kaki-kaki lembut berlari di atas awan-awan yang ditenggelamkan itu, terbentuk dari air mata kebahagiaan.

Saat hujan, engkau tidak harus berlindung karena itu sudah membasuh semua kesedihan dan rasa bersalahmu dalam bentuk air mata panas, ditekan dalam kegagalan ambisimu yang hilang. Serta penemuan curian, bersalah karena berpaling, bahkan ketika seseorang meminta bantuanmu.

Engkau dapat selamanya menjelajah di sini, ke pulau-pulau yang tak dikenal, berkabut, berkembang dan istana megah menjauh. Engkau dapat melakukan hal-hal yang tidak pernah engkau lakukan, karena engkau tidak harus berpura-pura menjadi seseorang yang bukan engkau.

Engkau tidak harus hidup setiap hari dengan bertanya setiap tanda kehidupan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun