Tapi sebelum siapa pun bisa menjawab, suara itu berubah menjadi lebih mendesak, lebih penuh amarah:
"JANGAN PERCAYA DOKTER! MEREKA MEMBUNUHKU! SEMUA MEREKA PENIPU!"
Rekaman itu diselingi oleh suara-suara lain---rintihan, tangisan, bahkan tawa gila yang membuat bulu kuduk berdiri. Lalu, suara yang paling mengerikan:
"DIA YANG MEMEGANG JARUM...DIA YANG MEMBUAT KAMI DI SINI...YUNAN...NAMANYA YUNAN..."
Sofie hampir pingsan. Dr. Hendri dengan wajah pucat pasi mematikan peralatan. Ruangan kembali sunyi, tapi kata-kata itu masih bergema di telinga mereka.
Ruang Arsip Basement - Jam 19.45
Sementara itu, dorongan tak tertahankan membawa Sofie ke ruang arsip di basement. Ruangan ini lebih menyeramkan daripada ruang jenazah---berdebu, pengap, dan dipenuhi berkas-berkas kuno yang berbau apek.
Dengan senter ponsel, Sofie menyusuri rak-rak berdebu bertahun-tahun 1990-an. Jarinya menarik sebuah map tebal bertuliskan "KASUS KEMATIAN TAK TERDUGA - 1998".
Debu beterbangan ketika dia membukanya. Laporan kematian Bu Sumiati tergeletak di atas. Penyebab resmi: "gagal jantung". Tapi di margin, dengan tinta merah yang sudah memudar, ada coretan tangan:
"Dosis insulin 100 unit? Untuk pasien diabetes ringan? Tanyakan pada Yunan."
Tanda tangan di bagian bawah membuat darah Sofie membeku: Dr. Yunan, Junior Doctor.