Mohon tunggu...
Sri Handoko Sakti
Sri Handoko Sakti Mohon Tunggu... DOSEN

HOBY MUSIC, MEMBACA , HIKING

Selanjutnya

Tutup

Horor

Seial Rumah Sakit Episode 15 : Suara yang tersandera Kematian

27 September 2025   11:40 Diperbarui: 27 September 2025   11:40 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tapi sebelum siapa pun bisa menjawab, suara itu berubah menjadi lebih mendesak, lebih penuh amarah:

"JANGAN PERCAYA DOKTER! MEREKA MEMBUNUHKU! SEMUA MEREKA PENIPU!"

Rekaman itu diselingi oleh suara-suara lain---rintihan, tangisan, bahkan tawa gila yang membuat bulu kuduk berdiri. Lalu, suara yang paling mengerikan:

"DIA YANG MEMEGANG JARUM...DIA YANG MEMBUAT KAMI DI SINI...YUNAN...NAMANYA YUNAN..."

Sofie hampir pingsan. Dr. Hendri dengan wajah pucat pasi mematikan peralatan. Ruangan kembali sunyi, tapi kata-kata itu masih bergema di telinga mereka.

Ruang Arsip Basement - Jam 19.45

Sementara itu, dorongan tak tertahankan membawa Sofie ke ruang arsip di basement. Ruangan ini lebih menyeramkan daripada ruang jenazah---berdebu, pengap, dan dipenuhi berkas-berkas kuno yang berbau apek.

Dengan senter ponsel, Sofie menyusuri rak-rak berdebu bertahun-tahun 1990-an. Jarinya menarik sebuah map tebal bertuliskan "KASUS KEMATIAN TAK TERDUGA - 1998".

Debu beterbangan ketika dia membukanya. Laporan kematian Bu Sumiati tergeletak di atas. Penyebab resmi: "gagal jantung". Tapi di margin, dengan tinta merah yang sudah memudar, ada coretan tangan:

"Dosis insulin 100 unit? Untuk pasien diabetes ringan? Tanyakan pada Yunan."

Tanda tangan di bagian bawah membuat darah Sofie membeku: Dr. Yunan, Junior Doctor.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
Mohon tunggu...

Lihat Konten Horor Selengkapnya
Lihat Horor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun