Malam itu, Sofie tahu. Ini bukan lagi tentang suara. Ini tentang peringatan. Dan peringatan itu ditujukan khusus untuknya.
BAGIAN 3: JEJAK YANG TERPENDAM
Sofie mulai menyelidiki. Dia menemui Pak Domo yang sedang membersihkan lorong.
"Ah, ruang jenazah itu..." Pak Domo menghela napas. "Dulu tahun 90-an, ada kasus. Seorang perempuan tua, meninggal karena salah obat. Keluarganya marah besar."
"Siapa namanya?" tanya Sofie.
"Bu Sumiati. Tapi yang aneh..." Pak Domo menurunkan suara. "Jenazahnya hilang semalam. Keesokan harinya ditemukan kembali di tempat tidurnya yang lama. Seperti... dia pulang sendiri."
Sofie menggigil.
Dia juga mulai memperhatikan Herlina, pasien stroke itu. Setiap kali Sofie lewat, Herlina menggerakkan jarinya. Seperti... mengeja sesuatu.
S-O-F-I-E... A-K-U... D-I... S-I-N-I...
BAGIAN 4: PENYELIDIKAN GELAP
Ruang Jenazah - Jam 18.20