Mohon tunggu...
Sri Handoko Sakti
Sri Handoko Sakti Mohon Tunggu... DOSEN

HOBY MUSIC, MEMBACA , HIKING

Selanjutnya

Tutup

Horor

Serial Rumah Sakit Episode 9 : Suster Tanpa Wajah

9 September 2025   14:54 Diperbarui: 9 September 2025   14:54 125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : https://in.pinterest.com/pin/679762137543607685/

BAB 2: DOKTER YANG TERPESONA
Ruang Dokter - 08.00 WIB

Pagi itu cahaya matahari menyelinap melalui jendela-jendela tinggi bergaya kolonial, menciptakan garis-garis emas yang menari-nari di lantai marmer yang sudah usang. Dr. Adrian (35 tahun) menarik napasnya dalam-dalam, ia sedang mencium aroma khas rumah sakit tua. Bau Desinfektan yang menyengat bercampur dengan aroma kayu lapuk dan sedikit vanila yang misterius. Ini Adalah hari pertamanya tugas di RS Santa. Di ruangan RS ini terasa seperti memasuki mesin waktu. Dia berjalan menyusuri koridor utama, matanya menangkap setiap detail arsitektur art deco yang masih terpelihara dengan cantik. Tangga spiral besi tempa, lampu gantung kristal yang berdebu, dan lukisan-lukisan lama yang matanya seolah mengikuti setiap gerakannya.

Dr. Adrian terhenti sejenak. Tiba-tiba, pandangannya tertarik pada sosok di ujung koridor. Seorang suster dengan postur sempurna sedang mencatat sesuatu pada chart medis. Cara dia berdiri sangat tegak dan elegan itu membuatnya terlihat seperti berasal dari era yang berbeda.

Dr. Adrian: (suara sedikit bergetar karena terpesona) "Selamat pagi, Suster...?"

Suster itu berbalik perlahan. Wajahnya memancarkan kecantikan vintage yang membuat Adrian tertegun. Kulitnya seperti porselen yang mulus, mata besar berwarna hazel yang tampak tua dan penuh kebijaksanaan, dan bibirnya yang mungil tersenyum samar.

Suster Vina: (suara lembut seperti gemerisik sutra) "Selamat datang di Santa, Dokter Adrian."

Adrian merasa aneh. Suster itu sudah menyapa Namanya. Padahal Dia belum memperkenalkan namanya.

Dr. Adrian: (mendekat beberapa langkah) "Maaf, tapi... apakah kita pernah bertemu sebelumnya ya? Wajahmu sangat... familiar."

Vina tersenyum lebih lebar, tapi matanya tetap dingin. Adrian memperhatikan sesuatu yang aneh, dimana napasnya tidak beruap di udara pagi yang sejuk.

Suster Vina: (mengalihkan pandangan) "Mungkin Anda melihat foto lama di ruang tunggu. Keluarga saya sudah bekerja di sini selama beberapa generasi."

Tapi Adrian tidak bisa melepaskan pandangannya. Ada sesuatu yang kelihatan aneh dan mengganggu tentang wanita ini. Cara dia bergerak terlalu halus, hampir seperti melayang. Aromanya vanila dan sesuatu yang lain...,,,,,,, seperti formalin?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
Mohon tunggu...

Lihat Konten Horor Selengkapnya
Lihat Horor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun