Tips: Sebagai orang tua atau guru jangan sekadar berkata "jangan" atau "tidak boleh". Kita harus menjelaskan alasan logis, misalnya: "Kalau kamu tidur terlalu malam, besok badanmu lelah dan tidak bisa konsentrasi di sekolah. Kalau kamu tidak belajar, nanti kamu tidak bisa mengerti apa yang dijelaskan guru atau nanti ulangan kamu dapat nilai jelek"
4. Memberikan Tanggung Jawab pada Anak
Anak yang pancai dan cerdas bisa kita tumbuhkan melalui pemberian tanggung jawab yang sederhana sesuai usia. Apabila hanya dianggap nakal tanpa diberi kepercayaan, mereka bisa makin melawan atau memberontak atau membangkang.
Tips: Dalam keseharian kita libatkan anak dalam tugas sederhana sesuai usia, seperti merapikan mainan, membantu menyiapkan meja makan, atau memimpin permainan kelompok kecil.
5. Mengarahkan Energi Mereka
Anak-anak yang menmpunyai perilaku hyper akti atau anak yang dianggap "tidak bisa diam" sebenarnya memiliki energi besar yang perlu disalurkan. Jika tidak diarahkan, mereka akan mencari cara sendiri, dan kadang terlihat sebagai perilaku nakal.
Tips: Kita berikan fasilitas dengan kegiatan fisik (olahraga, menari, bermain musik) atau kegiatan eksploratif yang menantang otak dan tubuh mereka dan sesuai dengan kemauan ataupun kesukannya.
6. Jangan Menggunakan atau Memberi Label
Apabila orang tua atau guru dan lingkungan memberi label "nakal" bisa melekat di pikiran anak dan membuatnya benar-benar percaya bahwa dirinya buruk. Ini akan memengaruhi rasa percaya diri dan perilaku mereka di masa depan.
Tips: Akan lebih bijaksana apabila digunakan kata-kata positif. Kata "kamu nakal sekali", diganti dengan ucapkan "kamu punya banyak ide, ayo kita cari cara yang lebih baik untuk menyalurkannya."
7. Orang Tua Bekerjasama dengan Guru