Mohon tunggu...
Supartono JW
Supartono JW Mohon Tunggu... Konsultan - Pengamat pendidikan nasional, sosial, dan pengamat sepak bola nasional. Ini Akun ke-4. Akun ke-1 sudah Penjelajah. Tahun 2019 mendapat 3 Kategori: KOMPASIANER TERPOPULER 2019, ARTIKEL HEADLINE TERPOPULER 2019, dan ARTIKEL TERPOPULER RUBRIK TEKNOLOGI 2019

Bekerjalah dengan benar, bukan sekadar baik

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Tragedi Kanjuruhan, Rumus Sebab-Konflik-Akibat, Rendahnya Kecerdasan, dan Seharusnya PPKGBK itu, PSSI

2 Oktober 2022   22:19 Diperbarui: 2 Oktober 2022   23:05 753
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumen Supartono JW (SJW)

KESALAHAN PSSI

SEBAB/MASALAH: Tidak pernah melakukan edukasi suporter secara tuntas dan komprehensif, parsial pun tidak nampak buktinya.
KONFLIK: Suporter tidak cerdas intelegensi dan tidak cerdas personality, terus membaur dengan suporter lain yang sudah cerdas. Selalu memicu rusuh dan ricuh baik di dalam mau pun di luar Stadion.
AKIBAT: Suporter tidak cerdas intelegensi dan tidak cerdas personality alias kampungan, selalu menjadi bahaya laten sepak bola nasional.

Dari 4 Rumus tersebut, yang dapat dibenarkan dari sudut pandang literasi, matematik, dan sains, maka dapat disimpulkan akar masalahnya hingga Tragedi Kanjuruhan dan Tragedi-Tragedi sebelumnya terjadi dalam sepak bola nasional yang dipicu oleh ulah suporter.

Dari 4 Rumus tersebut, dapat disimpulkan, siapa yang dalam hal ini paling menjadi penyebab masalah suporter rusuh.

Andai PPKGBK itu, PSSI

Andai saja PSSI seperti Pusat Pengelolaan Komplek Gelora Bung Karno (PPKGBK), yang cukup sigap dan cerdas menyelamatkan Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) dari suporter kampungan, saya yakin Tragedi-Tragedi suporter di Indonesia hingga Tragedi Kanjuruhan tidak akan terjadi.@

Saya acungkan jempol kepada PPKGBK yang telah mengundang saya menjadi Nara Sumber, dalam mengatasi masalah suporter, hingga saya menyusun: Panduan Menjadi Penonton Sepakbola yang Benar dengan Makalah berjudul:
PROGRAM  EDUKASI SUPORTER SEPAK BOLA INDONESIA (PESSI).

Dari rintisan makalah yang saya tulis berisi panduan untuk kebutuhan PPKGBK dalam mengatasi dan menyelematakan SUGBK  dari suporter kampungan, ujungnya saya tawarkan PROGRAM EDUKASI SUPORTER SEPAK BOLA INDONESIA (PESSI) kepada Direktur Utama PPKGBK, namun  Direktur Utama PPKGBK saat itu, menjawab bahwa tugasnya hanya menyelematkan SUGBK dan fasilitas lain di lingkungan PPKGBK dari tindakan suporter  yang salah dan merusak.

PESSI sebagai program mencerdaskan suporter Indonesia yang seharusnya memang dijalankan untuk mengedukasi suporter sepak bola nasional, suporter klub dari hulu ke hilir,  penanggungjawabnya adalah PSSI, bukan PPKGBK. Sayang, hingga saat ini, PSSI pun tidak bergeming hingga Tragedi Kanjuruhan terjadi.

Bila ada orang-orang yang menyebut, Tragedi Kanjuruhan tidak disangka sebelumnya, maaf, itu adalah pernyataan BODOH. Sebab, dari literasi, catatan matematis rivalitas Aremania dan Bonek, catatan suporter yang tidak pernah diedukasi, catatan kerusuhan, hingga catatan sians, yaitu sudah ada usulan memajukan waktu kick off. Itu adalah bukti bahwa, sudah terdeteksi akan ada bahaya dari kisah laga di Kanjuruhan itu.

PSSI, sebagai rakyat jelata, saya bertanya, di mana dan ke mana Divisi Pembinaan Suporter (DPS) itu? Mengapa Tragedi Kanjuruhan sampai terjadi? Siapa yang salah sesuai Rumus sebab/masalah, konflik, akibat?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun