Mohon tunggu...
Supartono JW
Supartono JW Mohon Tunggu... Konsultan - Pengamat pendidikan nasional, sosial, dan pengamat sepak bola nasional. Ini Akun ke-4. Akun ke-1 sudah Penjelajah. Tahun 2019 mendapat 3 Kategori: KOMPASIANER TERPOPULER 2019, ARTIKEL HEADLINE TERPOPULER 2019, dan ARTIKEL TERPOPULER RUBRIK TEKNOLOGI 2019

Bekerjalah dengan benar, bukan sekadar baik

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Tragedi Kanjuruhan, Rumus Sebab-Konflik-Akibat, Rendahnya Kecerdasan, dan Seharusnya PPKGBK itu, PSSI

2 Oktober 2022   22:19 Diperbarui: 2 Oktober 2022   23:05 753
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumen Supartono JW (SJW)

Kesalahan berjamaah, edukasi suporter?

Melayangnya ratusan nyawa, adalah kesalahan berjamaah oleh seluruh stakeholder yang terkait sepak bola di Indonesia, di luar kesalahan utama yang dilakukan oleh suporter.

Sebelum kejadian Tragedi Kanjuruhan, saya baru saja menulis artikel tentang Kecerdasan Indonesia yang terus terpuruk. Saya anggap sakit, pada Kamis, (29/9/2022). Pasalnya, pendidikan Indonesia terus tercecer dari negara lain di dunia. Kecerdasan yang diukur dari tingkat literasi, matematika, dan sains.

Atas kelemahan kecerdasan Indonesia, kasus Tragedi Kanjuruhan pun kini mengemuka berbagai opini yang ujungnya saling menyalahkan. Ada pihak yang akan membela diri, ada pihak yang disudutkan dan lainnya. Ini adalah cermin rendahnya kecerdasan, sebab lemah literasi (keterampilan kehidupan), matematik (analisis), dan sains (pengetahuan).

Padahal bila paham RUMUS: Sebab/Masalah, konflik, dan akibat, maka Tragedi Kanjuruhan itu bisa dibuat rumus sebagai berikut:

Pertama, dari kesalahan PANITIA PELAKSANA LAGA.

SEBAB/MASALAHNYA: Panitia membuat sebab/masalah, tetap menggelar laga pukul 20.00 WIB, bukan mengikuti saran Kepolisian dimajukan pukul 15.30 WIB.
KONFLIKNYA: Suporter tidak terima kekalahan, sebagian membuat ricuh, Polisi bermaksud mengamankan, tetapi memakai gas air mata.
AKIBATNYA: Jatuh korban meninggal.

Kedua, dari KESALAHAN SUPORTER

SEBAB/MASALAH: Suporter lemah intelegensi dan personaliti yang ada di dalam Stadion, tidak terima timnya kalah.
KONFLIK: Suporter membuat ulah masuk lapangan dan membikin ricuh.
KONFLIK LANJUTAN: Polisi bermaksud mengamankan, tetapi memakai gas air mata.
AKIBATNYA: Suporter ingin menyelamatkan diri, sesak nafas, dan meninggal karena berebut ke luar dari Stadion, ada yang meninggal karena kehabisan nafas karena terinjak-injak suporter lain.

KETIGA, kesalahan Polisi

SEBAB/MASALAH: PSSI tidak memberi informasi/sudah memberi tahu polisi, bila gas air mata dilarang masuk Stadion.
KONFLIK: Polisi tetap menggunakan gas air mata.
AKIBAT: Gas air mata hilangkan ratusan nyawa suporter.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun