Aku tersenyum senang. Walau niatku sekadar ingin duduk dan menyeruput kopi, tetapi bagi Bu Lasmini kedatangan kami sangat berarti untuk mengusir bosan.
Ketika kami sedang asyik bertukar cerita, sebuah mobil Sport Utility Vehicle (SUV) mendadak berhenti di depan warung Ibu. Seluruh penumpangnya keluar dari dalam mobil dengan raut kesal.
"Kenapa mobilnya, Pak?" Ibu menyambut dengan tergesa.
"Biasa, Bu. Kepanasan." Jawab Pak Supir sambil membuka kap depan mobil.
"Ibu boleh minta air?" Tiba-tiba seorang Ibu paruh baya yang baru turun dari kursi depan bertanya sambil membawa dua botol kosong berukuran 1 liter.
"Iya, silahkan. Di sana airnya. Hati-hati jalannya licin." Ibu memberitahu lokasi kakus di belakang warungnya.
Tampak kepulan asap tipis mengawang-awang dari dalam kap. Pak Supir tampak gelisah dan letih.
"Duduk dulu, Pak. Mau minum apa ini?" Ibu menawarkan.
"Enggak, Bu. Enggak apa-apa, kami hanya minta air terus lanjut lagi." Seorang Ibu muda menyahuti tawaran Bu Lasmini.
Tampak anak-anak yang merupakan penumpang di mobil itu kelelahan dan dehidrasi.
"Yaudah, duduk aja dulu sambil nunggu. Enggak apa-apa Bu, cuma duduk aja." Bu Lasmini kembali menawarkan penumpang di mobil itu untuk duduk di warungnya, karena menunggu suhu mesin mobil turun kira-kira perlu 30 menit.