"Mah, mau jajan." Seorang anak laki-laki menunjuk mainan yang digantung di warung Bu Lasmini.
"Enggak jajan, dek. Kita kan nanti mau berenang." Ibu muda tadi menarik lengan anaknya dan menegaskan kalau nanti mereka akan bersenang-senang.
"Bu, kopi deh. Kayaknya bakal lama ini." Pak supir akhirnya menyerah dan memesan secangkir kopi.
"Mah, mau mi rebus boleh?" Anak perempuan dari Ibu muda tadi yang terlihat sudah gadis meminta izin Ibunya untuk makan mi rebus di warung Ibu.
"Yaudah berdua dengan adik, ya." Mereka pun memesan seporsi mi rebus untuk berdua.
Ibu paruh baya yang mengambil air sudah kembali. Pak supir dengan segera menyiram bagian mesin yang panas dengan air dari botol. Tampak asap mengepul, tanda bahwa mereka telah melakukan perjalanan panjang dengan jarak tempuh yang jauh.
"Darimana, Pak?" Bu Lasmini bertanya pada Pak Supir.
"Kami dari Tangerang, Bu. Mau coba jalur alternatif baru, ternyata trek-nya luar biasa ya. Tanjakan terus." Pak Supir tampak kelelahan sembari mengingat jalan yang baru saja dilaluinya.
"Iya, betul Pak. Dari Tangerang itu langsung, Pak?"
"Iya, Bu. Kami belum istirahat sama sekali. Rencananya mau sekali perjalanan langsung sampai ke tujuan."
"Memangnya mau kemana, Pak?"