Mohon tunggu...
SISKA ARTATI
SISKA ARTATI Mohon Tunggu... Ibu rumah tangga, guru privat, dan penyuka buku

Bergabung sejak Oktober 2020. Antologi tahun 2023: 💗Gerimis Cinta Merdeka 💗Perubahan Itu Pasti, Kebajikan Harga Mati - Versi Buku Cetak 💗 Yang Terpilih Antologi tahun 2022: 💗Kisah Inspiratif Melawan Keterbatasan Tanpa Batas. 💗 Buku Biru 💗Pandemi vs Everybody 💗 Perubahan Itu Pasti, Kebajikan Harga Mati - Ebook Karya Antologi 2020-2021: 💗Kutemukan CintaMU 💗 Aku Akademia, Aku Belajar, Aku Cerita 💗150 Kompasianer Menulis Tjiptadinata Effendi 💗 Ruang Bernama Kenangan 💗 Biduk Asa Kayuh Cita 💗 55 Cerita Islami Terbaik Untuk Anak. 💗Syair Syiar Akademia. Penulis bisa ditemui di akun IG: @siskaartati

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Secangkir Kopi Setia Menunggumu

24 Juni 2025   20:27 Diperbarui: 24 Juni 2025   20:27 172
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: Meta AI

Senja mengajarkan kita bahwa keindahan tak harus hadir lebih awal.

Itu yang kau bilang, aku setuju.

Kalau lebih awal, itu milik mentari yang berpijar saat merekahkan senyum dan melenyapkan gundah dari kegelisahan semalam.

Kau tau, sukacita terkadang ditemani dengan panas terik. Soal terbakar atau berasa hangat, hanya jiwa tenang yang merasakannya.

Begitu juga ketika ratap menghantui di sela gerimis dan derai hujan. Berasa dingin menusuk atau membara, hanya jiwa damai yang merasakannya.

Aku setuju, senja lebih mempesona justru disaat detik-detik akhir berpelukan mesra bersama batas cakrawala.
Bias jingga rona kemerahannya membawa syahdu suasana.

Aku menunggumu dengan sukacita.
Bahkan, di sela panas terik atau kala gerimis rintik mengundang rindu.
Pun secangkir kopi hangat setia menanti hadirmu
Kau dan aku bakal menyesapnya, bersama kepulan cerita cinta yang berpilin ke angkasa hingga langit malam berpagut mesra.

Baca juga: Hai, Langit!

Kota Tepian Mahakam, Selasa, 24 Juni 2025 Pukul 21.12 Wita, saat membayangkan  rona wajahmu di batas senja Kota Jogja.

***

Tulisan ke-16 2025
Puisi ke-7 2025

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun