![[SimpulanSeptember]: Menulis sebagai Napas, Doa, dan Tanggung Jawab](https://assets-a2.kompasiana.com/items/album/2025/09/30/file275aab56-384d-4a3d-825a-2cd7c7738b6a-68db31b7c925c406eb18bee2.png?t=t&v=100&x=100&info=meta_related)
Kupetik bunga-bunga doa yang kautebarkan di kaki langit
Kutampung dalam bejana hatiku yang rapuh penuh keluh
Di sana kuaminkan untaian hajat yang kaupinta
Dengan urai air mata dan desah lirih kepasrahan
Ya, kupasrahkan segenap jiwa yang bersimbah pilu
Bersama doamu yang menguatkan bejana kalbuku
Pinta kita berpilin, merajut asa kepada Sang Pemilik Segala
Bermohon takdir terbaik untuk hasrat yang kita panjatkan.
Kembali kutabur bunga-bunga doa di kaki langit, yang takkan layu harap kepada Sang Maha Pemberi Bahagia
Rasa syukur memenuhi rongga bejana
Dan senyum bahagia mewarnai wajah kita yang takputus akan cita-cita
Kota Tepian Mahakam, Selasa, 17 Juni2025, 07.16 WITA
***
Tulisan ke-15 2025
Puisi ke-6 2025
#Tulisanke-610
#PuisiSiskaArtati
#KutaburkanBungaBungaDoa
#NulisdiKompasiana
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI
