Aku dan Ibu pun memuji Teh Dina. Ia tambah bangga dengan prestasinya. Matanya pun berbinar-binar. Kami pun melambaikan tangan ketika berpisah dengan Teh Dina yang ramah tersebut.
Â
***
 Sepanjang lereng Gunung Halimun Salak, kami melewati hamparan sawah dan ladang ketimun. Ada juga kebun singkong, ubi, dan pisang. Tapi, tidak ada pohon pepaya. Jarang petani yang memiliki lahan pertanian sendiri. Umumnya, mereka menyewa lahan. Hasil pertanian pun dijual ke tengkulak. Petani menyisakan sedikit hasil tani untuk dijual dengan harga murah ke warga sekitar.
Â
  Kontur tanah tepi kiri jalan semakin menurun ketika mendekati lereng menuju bukit. Uniknya, Sungai Cisadane mengalir bukan dari atas bukit, tapi mengalir sepanjang lereng. Aku sangat terkejut ketika mengetahui bukit yang kulalui, dialiri sungai bawah tanah yang nantinya bertemu dengan Sungai Cisadane yang berada di lereng. Area ini benar-benar unik! Apakah ada gua bawah tanah di dalam bukit?
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI