Â
 "Berarti harus dijemur dulu," celetukku melihat gelagat Teh Dina.
Â
 "Umi, mengapa tak membeli 20 buah saja. Nanti Umi menyesal tak membeli lebih banyak," rayu Teh Dina. Ia melemparkan senyum maut.
Â
 Tingkah Teh Dina membuat Ibu dan aku tertawa. Ia sungguh jenaka.
Â
 "Bukannya tak mau memborong dagangan Teteh, tapi uangnya hanya sedikit. Jika ada uang berlebih, nanti saya akan membeli lebih banyak," ujar Ibu.
Â
 "Benar, ya. Buatan saya banyak disajikan di pesta nikah. Minggu lalu Pak Ujang Endi membeli 200 rangginang dan 100 ranggining untuk pesta pernikahan anak perempuan bungsunya. Jika Umi membeli banyak rangginang atau pun ranggining, nanti saya beri diskon," promo Teh Dina gencar.
Â