Aku jarang sekali membuat kue kering karena memakan tempo saat memanggangnya dalam oven. Â Belum lagi, peralatan kue yang kotor sehabis membuat kue kering bejibun. Dapur persis kapal pecah dengan loyang berserakkan.
"Yang lagi ngamuk, dilarang membuat kue kering. Khawatir, hasilnya remahan kue kering bagaikan debu bintang di galaksi."
Rahasia kue kering yang crispy ialah jangan terlalu diaduk. Aduklah dengan penuh kelembutan! Selain itu, penggunaan butter yang dingjn. Bahkan, aku sering mendinginkan adonan kue kering sekitar 15 menit sebelum dipanggang di oven. Hasil kue kering akan crunchy.
Biasanya, aku membuat kue kering sebelum Ramadan karena lebih luang. Harus sangat santai saat membuat kue kering karena lama proses pembuatannya.
Laju pembuatan kue kering kalah total dengan laju kecepatan anggota keluarga menyantap kue kering ini. Biasanya, mereka menunggu dengan sabar. Duduk manis di dapur. Siap mengamankan kue kering di lambung masing-masing. Bukankah tempat teraman menyimpan kue kering itu di lambung masing-masing? :p
Untuk dessert Ramadan, pudding lapis Ramadan paling disukai keluargaku. Lapisan pertama menggunakan agar-agar bening, gula pasir, dan biscuit oreo utuh. Lapisan kedua menggunakan agar-agar bening, sirup melon, susu kental manis, dan irisan kiwi. Sementara lapisan ketiga menggunakan bubuk wedang, susu kental manis, dan kurma.
Jika ingin lebih sehat, pakai susu sapi segar atau susu UHT dan madu.
Rasa puding ini unik karena paduan rasa wedang, kurma, dan kiwi.