Pagi berdetak membangunkanmu. Subuh mengirim pesan di WA-mu.
Gadismu tak bisa ikut. Lari pagi terasa sepi. Bagaimanapun
itu rutinitasmu setiap hari. Tak usahlah lari pagi. Langit tampaknya
gembira dengan alun lagu yang menari di depannya. Jadi lebih
baik kau jalan saja. Santai. Berpuisi dengan sepuluh jari.
Menyapa ibu yang lebih mencintaimu ketimbang gadis itu.
Ibu akan menemanimu sepanjang jalan. Rerumputan hijauÂ
di bentang lapangan memercikimu dengan embun. Pengurapan
bagi raja yang akan berperang melawan ketidakpastian.
Tak terbuai kau oleh tidur panjang. Tidur panjang
mengurangi separuh usiamu. Kini ia memudar tak lagi
memegang kendali.
Bersenyawa bersama awal hari akan menggairahkanmu
seperti baru hidup pertama kali. Teh hangat menanti
bibirmu untuk dikecup. Ia sedang berusaha mengabadikan
hangatnya yang ingin dicuri detik-detik berlalu.
Demi membahagiakanmu. Demi menggairahkanmu.
Sangatta, 2019