Mohon tunggu...
Sechudin
Sechudin Mohon Tunggu... Wiraswasta - #wartaklasik

Jurnal Lokal

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Doa Ibu

19 Maret 2024   17:59 Diperbarui: 19 Maret 2024   18:04 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Di sudut hati yang paling dalam,
Terukir doa ibu, penuh kasih dan sayang.
Tiap sujudnya, tiap hembusan nafasnya,
Merangkai doa-doa, untuk anak-anaknya.

Doa ibu bagaikan embun pagi,
Menyirami bunga-bunga di taman hati.
Dalam sunyi senja, dalam terik siang,
Doa ibu menyertai langkah anaknya.

Baca juga: Puisi: Ibu

Doa ibu adalah penyejuk di tengah badai,
Pelipur lara saat hati terluka.
Dalam tangisnya, dalam senyumnya,
Terpancar kasih yang tak terhingga.

Dalam doa-doa yang terucap,
Tersemat harapan untuk masa depan anak-anaknya.
Doa ibu adalah perisai dalam kesulitan,
Pemimpin menuju kebahagiaan dan kesuksesan.

Di setiap rintangan, di setiap ujian,
Doa ibu menjadi tiang penyangga.
Dalam setiap langkah, dalam setiap usaha,
Doa ibu menyertai, doa ibu mendoakan.

Baca juga: Mencari Jawaban

Takkan pernah pudar doa ibu,
Meski waktu terus berlalu.
Doa itu menjadi cahaya di kegelapan,
Memberi kekuatan dalam setiap perjalanan.

Terima kasih, ibu, atas doa-doa indahmu,
Yang menyelimuti langkah-langkah kami.
Semoga doa-doa itu dikabulkan oleh-Nya,
Dan menjadi bekal kami di dunia dan akhirat.

Baca juga: Di Atas Sajadah

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun