Mohon tunggu...
Sarima Lestari
Sarima Lestari Mohon Tunggu... Mahasiswa

Membaca

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Mimpi di Ujung Pematang

30 April 2025   15:29 Diperbarui: 1 Mei 2025   01:06 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Aku anak kampung, lahir dari sawah dan debu jalan,

Langitku bukan gedung tinggi, tapi bintang yang kutatap dalam harapan.

Prestasi pernah jadi nyala di dadaku,

Kubawa pulang piagam-piagam yang kini berdebu di rak yang sendu.

Cinta pertama datang seperti hujan di musim paceklik,

Lalu pergi, menyisakan tanah retak dan hati yang kering.

Sejak itu aku jadi malas menjemput pagi,

Matahari terasa terlalu jauh, semangat pun bersembunyi.

Orang rumah bicara soal kerja dan ladang,

Tapi tak pernah bertanya, "Kau ingin jadi apa, nak?"

Mereka lihat buku-bukuku seperti benda asing,

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun