Mohon tunggu...
Sandi Novan Wijaya
Sandi Novan Wijaya Mohon Tunggu... Freelancer - Calon Diplomat

Sampaikanlah walau satu ayat.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Larut dalam Kekaguman

30 Maret 2024   04:42 Diperbarui: 17 April 2024   01:30 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Input (Melek Arslan/pexels.com)

Aku diberangus cinta.

Cinta yang mengantarku pada "telapak kaki" Tuhan semesta

yang mengajarkan tentang arti merindu yang hakiki.

Tentang sebuah kesempurnaan di antara celah kealpaan.

Engkau penguat jiwa-jiwa rapuh, setelah firman Tuhan dan sabda Nabiku.

Engkau lentera jiwa di antara kegelapan hampa dunia.

Maka, sudikah dirimu membiarkanku jadi pecinta

yang tak perlu kau anggap rupa dan cintanya

yang tak perlu kau pusingkan membuatmu terluka.

Kau laksana bidadari yang turun ke bumi.

Membawa aroma wangi telaga kautsar

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun