Mohon tunggu...
Sandi Novan Wijaya
Sandi Novan Wijaya Mohon Tunggu... Freelancer - Calon Diplomat

Sampaikanlah walau satu ayat.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Pada-Mu, Aku Bersimpuh

6 Maret 2024   13:59 Diperbarui: 6 Maret 2024   14:05 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi muhasabah. (sumber: Dok. Pribadi)

Hiruplah ...

Aroma kasih-Nya yang memenuhi rongga parumu.

Bersama hujam sayang-Nya merajut jalanmu pulang.

Namun, selayaknya orang bercinta, masih saja bertepuk sebelah tangan.

Sering aku balas, cinta-Mu dengan berbagai penghinaan.

Binal tingkah lakuku, meraung, melukai dinding kasih-Mu,

Aku berjalan bak orang buta dan bercinta layaknya birahi mengangkasa.

Baca juga: Mengintip Takdir

Aku terlupa karena cinta fana, akan hakikat cinta-Mu yang tak terbatas ruang dan waktu.

Ini aku kembali wahai kekasihku, pada-Mu hakikat cinta terletak.

Baca juga: Tauhidku Surgaku

Biar kuteguknya karena aku telah dahaga, menelan cinta-cinta semu, jiwa dan ragaku telah teracuni.

Adakah hakikat cinta yang lebih hebat dari-Mu?

Baru kini kusadari, biarlah kupulang ke rumah-Mu wahai Robbi.

Menyenggamai kemesraan yang kulewati dahulu, aku bersimpuh ...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun