Mohon tunggu...
Said Kelana Asnawi
Said Kelana Asnawi Mohon Tunggu... Dosen - Dosen pada Institut Bisnis dan Informatika Kwik Kian Gie

Dosen-Penyair, menulis dalam bidang manajemen keuangan/investasi-puisi; Penikmat Kopi dan Pisang Goreng; Fans MU

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sang Heroik

30 Januari 2024   10:08 Diperbarui: 30 Januari 2024   10:14 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Berjejer potret menjual diri, memesona polesan sempurna

Cantik sholehah, tampan-beriman

Lengan siap menjadi jembatan

Tempat pijakan-tumpuan kesusahan

Baris-baris pilu rakyat nan lugu

Sungguh mulia -sungguh mulia

Manusia berwajah malaikat, pesona merakyat

Terberkahi-terberkahi negeri ini

Demikian banyak yang ingin berbakti

Terpesona terpesona rakyat jelata

Betapa banyak orang nan mulia

Lalu spanduk  dikumpulkan, cukup untuk sebuah pakaian

Dan sempurnalah kebahagiaan:

Dusta yang mana lagi yang kau nikmati?

**

Jalan-jalan penuh gambaran, meriah lebih dari bung ataman

Berwarna lebih dari lampu kota

Tanpa wewangian

Rakyat melihat penuh kesan, menngharukan

Betapa banyak malaikat di jalanan

Memerhatikan orang kelaparan, menjanjikan perbaikan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun