Mohon tunggu...
Rustian Al Ansori
Rustian Al Ansori Mohon Tunggu... Pernah bekerja sebagai Jurnalis Radio, Humas Pemerintah, Pustakawan dan sekarang menulis di Kompasiana

Pernah bekerja di lembaga penyiaran, berdomisili di Sungailiat (Bangka Belitung)

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi ; Lorong Tunggu

16 September 2025   13:18 Diperbarui: 16 September 2025   13:18 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lorong sempit lalu lalang
mereka membawa berbagai kepentingan hingga mencari tempat untuk membuang 
tercium berbagai macam aroma 
terpaksa harus bertahan lama

Langkah mereka lurus 
beberapa di antara mereka bertubuh kurus
sedang membawa kekeringan pada tulang mulai merenggang 
sepertinya sedang berusaha agar tetap bertahan tak ingin mati lebih cepat menjadi tulang belulang

Tidak satupun yang menoleh dengan ramah 
langkah mereka lurus bagai anak panah 
ingin menyelesaikan lebih cepat
tetapi ada aturan yang harus ditegakkan dengan kuat

Duduk diam sambil memperhatikan 
gerak-gerik para penunggu yang terlihat kesakitan 
sedang berharap untuk segera mendapat giliran 
terasa tubuh semakin sakit-sakitan 

Sungailiat, 16 September 2025

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Baca juga: Puisi : Pintu

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun