Mohon tunggu...
Rustian Al Ansori
Rustian Al Ansori Mohon Tunggu... Pernah bekerja sebagai Jurnalis Radio, Humas Pemerintah, Pustakawan dan sekarang menulis di Kompasiana

Pernah bekerja di lembaga penyiaran, berdomisili di Sungailiat (Bangka Belitung)

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Perahu Lumpuh di Pantai Sunyi

1 Mei 2025   06:02 Diperbarui: 1 Mei 2025   06:02 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bukan karena sudah sepuh
bukan pulang karena kaki sudah lumpuh 
tetapi tidak ada lagi tempat untuk mencari mengaisharapan 
sudah banyak ditelan keserakahan

Pasir pasir pantai seperti ada perekat 
perahu perahu tertahan bagai diikat 
air laut sudah semakin menjauh 
bibir pantai tak lagi ingin disentuh

Orang-orang sudah tidak lagi datang 
begitu pula sudah tidak lagi tajam batu karang 
tempat yang semakin sunyi 
angin laut sudah jauh pergi

Perahu perahu nelayan menulis rindu
rindu kepada laut terlihat kaku
tetapi masih ada puisi yang menyadarkanku
Menulisnya hingga lahir bait baru

Sungailiat, 1 Mei 2025

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Baca juga: Bisikan Hutan

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun