7
7.945
I23
92.86
Bila digambarkan dalam bentuk grafik adalah sebagai berikut
Gambar 4.1 Grafik Normal Probability Percobaan Awal
Dari grafik dapat dilihat bahwa titik paling jauh dari garis normal adalah titik 7,945 (efek solvent dan garam pengekstrak). Hal ini menunjukkan variabel yang paling berpengaruh terhadap ekstraksi glukomannan adalah jumlah solvent dan jenis garam pengekstrak.
Pada percobaan awal dengan menghitung efek suhu (I1), efek solvent (I2), efek garam pengekstrak (I3), efek interaksi suhu-solvent (I12), efek interaksi suhu-garam pengekstrak (I13), efek interaksi solvent-garam pengekstrak (I23), efek interaksi suhu-solvent-garam pengekstrak (I123), dan efek rata-rata (I0), maka diperoleh persamaan:
Y = I0 + (I1/2).X1 + (I2/2).X2 + (I3/2).X3 + (I12).X1X2 + (I13/2).X1X3 + (I23/2).X2X3 + (I123/2).X1X2X3
Y = 16.8 + (2.585/2).X1 + (5.525/2).X2 - (4.215/2).X3 - (0.26).X1X2 - (0.03/2).X1X3 - (7.945/2).X2X3 + (0.415/2).X1X2X3
Y = 16.8 + (1.2925).X1 + (2.7625).X2 - (2.1075).X3 - (0.13).X1X2 - (0.015).X1X3 - (3.9725).X2X3 + (0.20775).X1X2X3
Dari persamaan di atas dapat dilihat bahwa kecenderungan yang ada pada tiap-tiap variabel proses dengan harga level yang dicoba pada setiap run. Dengan melihat grafik normal probability percobaan awal dapat dilihat bahwa variabel yang paling berpengaruh adalah:
·Solvent
Dari persamaan di atas, penambahan solvent memberikan efek positif terhadap % berat glukomannan yang dihasilkan. Hal ini dikarenakan semakin banyak jumlah solvent yang ditambahkan maka semakin banyak glukomannan yanh terlarut dalam solvent sehingga glukomannan yang dapat terekstrak dari iles-iles semakin banyak pula.
·Garam pengekstrak
Dilihat dari persamaan yang diperoleh, jenis garam pengekstrak memberikan efek negatif terhadap % berat glukomannan yang dihasilkan. Hal ini berarti penambahan garam pengekstrak mempengaruhi hasil percobaan meskipun bersifat negatif (mengurangi % berat glukomannan yang diperoleh). Namun, karena adanya interaksi antara jumlah solvent dan jenis garam pengekstrak maka variabel jenis garam pengekstrak harus ikut dipertimbangkan.
4.2.2.Warna Glukomannan
Warna glukomannan yang diperoleh dengan menggunakan jenis garam pengekstrak Aluminium sulfate lebih putih dibandingkan dengan menggunakan garam Tricalcium phosphate. Hal ini karena penambahan TCP pada larutan glukomannan memberikan ion Ca2+, sedangkan penambahan tawas Al2(SO4)3 memberikan ion Al3+. Valensi ion Ca2+ lebih kecil daripada valensi ion Al3+ sehingga penambahan tawas pada larutan glukomannan lebih efektif. Dimana ion Al3+ tersebut akan terhidrolisis membentuk partikel koloid Al(OH)3 yang bermuatan positif melalui reaksi:
Al3+ + 3H2O → Al(OH)3 + 3H+
Al(OH)3 yang terbentuk dapat menghilangkan partikel-partikel lain selain glukomannan sehingga terjadi proses koagulasi. Kontaminan tersebut kemudian mengendap bersama tawas yang juga mengendap karena pengaruh gravitasi. Selanjutnya, padatan (kontaminan+tawas) akan dibuang setelah disentrifugasi. Sehingga, filtrat yang didapat mengandung banyak glukomannan.
(Reff: Michael Purba, 1997)
4.2.3.Viskositas Glukomannan
Dari hasil percobaan diperoleh harga viskositas glukomannan sebagai berikut:
Tabel 4.3 Tabel Harga Viskositas Glukomannan Percobaan Awal
No
T
S
G
Harga Viskositas (gr/cm.det)