+
0.0122
8
+
+
+
0.0122
Berdasarkan tabel di atas, variabel suhu, jumlah solvent, maupun garam pengekstrak tidak begitu mempengaruhi harga viskositas yang diperoleh. Hal ini berarti, glukomannan yang diperoleh memiliki konsentrasi yang sama pada berbagai variabel.
(Reff:Bird, T. 1993)
4.3Hasil Optimasi
Setelah diketahui bahwa variabel yang paling berpengaruh adalah jumlah solvent dan jenis garam pengekstrak, maka dilakukan percobaan optimasi untuk mengetahui jumlah solvent dan jumlah garam pengekstrak yang optimum dalam proses ekstraksi glukomannan dari iles-iles dan % berat glukomannan optimum yang dihasilkan.
Percobaan optimasi ini menggunakan variabel bebas, yaitu suhu 75°C dan garam pengekstrak Aluminium sulfate. Variabel suhu 75°C dipilih karena melihat harga efek suhu bernilai positif sehingga dipilih batas positif dari variebel tersebut. Untuk garam pengekstrak dipilih Aluminium sulfate karena dilihat dari persamaan optimasi yang diperoleh, harga efek variabel jenis garam pengekstrak memberikan nilai negatif. Oleh sebab itu, dipilih batas negatif dari variabel tersebut. Di samping itu, dari hasil percobaan yang diperoleh bahwa untuk garam pengekstrak Aluminium sulfate diperoleh glukomannan yang lebih banyak daripada garam pengekstrak Tricalcium phosphate sehingga untuk percobaan optimasi digunakan garam Aluminium sulfate. Sedangkan variabel tak bebasnya adalah jumlah solvent yang divariasi pada nilai 400-800 ml, yaitu 400, 450, 500, 550, 600, 650, 700, 750, dan 800 ml.
Dari percobaan optimasi didapatkan hasil analisa sebagai berikut:
Tabel 4.4 Tabel Optimasi
Run
Jumlah Solvent (ml)
% Berat Glukomannan