70,1
78,4
79,7
80,0
80,0
29,2
21,6
20,3
20,0
20,0
77,0
27,0
2,0
70,0
10,6
0,0
44,0
55,0
5,5
64,0
14,2
0,0
14,0
13,0
5,0
8,5
6,0
8,0
10,0
5,0
0,0
9,0
0,0
0,0
0,0
Sumber: Outsuki (1968)
Keterangan: AC = Amorphopallus campanulatus Bl
AV = Amorphopallus variabilis Bl
AO = Amorphopallus oncophyllus Pr
AB = Amorphopallus bulbifer Bl
AK = Amorphopallus konjac Kc
Mannan sulit dicerna dalam saluran pencernaan. Oleh karena itu, mannan dapat berperan sebagai “dietary fiber”. Tetapi, jika dalam usus manusia mengandung bakteri Aerobacter mannanolyticus,maka glukomannan (mannan) dapat dicerna oleh enzim yangdihasilkan oleh bakteri tersebut. Jenis enzim yang dihasilkan adalah D-mannanase. Enzim tersebut terdapat pula di dalam umbi Amorphopallus konjac. Enzim ini mampu menghidrolisa ikatan 1,4-β-D-mannopyranosyl dari polisakarida mannan.
Komposisi kimiawi suweg/iles-iles menurut Lingga dapat dilihat pada Tabel 2.4 berikut:
Tabel 2.4 Komposisi Kimiawi Umbi Suweg (mg/100 gr bahan)
Komponen
Kandungan
Protein