Mohon tunggu...
Ronald SumualPasir
Ronald SumualPasir Mohon Tunggu... Penulis dan Peniti Jalan Kehidupan. Menulis tidak untuk mencari popularitas dan financial gain tapi menulis untuk menyuarakan keadilan dan kebenaran karena diam adalah pengkhianatan terhadap kemanusiaan.

Graduated from Boston University. Tall and brown skin. Love fishing, travelling and adventures.

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Alexander Sabar: Ada Demand maka Ada Judi Online

20 September 2025   08:36 Diperbarui: 20 September 2025   08:36 19
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tentu tidak. Karena fungsi regulasi justru membatasi perilaku demi menjaga ketertiban umum.

Judi online jelas-jelas ilegal, merusak ekonomi keluarga, dan memicu kriminalitas. Pernyataan pejabat seolah mengakui "demand" hanya akan membuat publik bertanya: lalu apa fungsi Komdigi?

Bahasa yang Salah, Pesan yang Salah

Bahasa pejabat publik adalah bahasa kebijakan. Setiap kata yang keluar bisa memengaruhi cara masyarakat memahami masalah.

Dengan mengatakan "ada demand masyarakat", publik bisa menafsirkan:
1.Pemerintah melempar tanggung jawab ke rakyat: seolah-olah situs judi marak karena "kesalahan" rakyat yang ingin berjudi.
2.Normalisasi praktik ilegal: situs judi online dianggap wajar karena ada yang butuh.
3.Kebingungan arah kebijakan: publik tak lagi melihat negara sebagai pelindung, melainkan sekadar pengamat pasar.

Padahal, masyarakat justru menunggu narasi yang lebih tegas, seperti: "Kami akan menutup celah teknologi, menggandeng Polri, PPATK, OJK, dan Kominfo untuk menindak tegas pelaku judi online, termasuk penyedia payment gateway ilegal."

Efek Domino: Legitimasi Terselubung

Ucapan soal "demand" bukan hanya persoalan komunikasi. Ia bisa memberi legitimasi terselubung kepada pelaku.

Bayangkan Anda pemilik situs judi online. Mendengar pejabat berkata "ya karena ada demand", apa yang muncul di benak Anda?
Mungkin: "Oh, jadi pemerintah sendiri mengakui bisnis saya wajar. Saya tinggal kucing-kucingan saja dengan pemblokiran."

Ucapan ini berpotensi melemahkan efek jera. Bukan hanya pada pelaku, tetapi juga pada masyarakat yang sedang ragu: ikut main atau tidak? Jika negara sendiri seakan menyalahkan "demand", maka rasa bersalah itu bisa terkikis.

Data Keras: Kerugian dan Korban Judi Online

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun