Mohon tunggu...
Ronald SumualPasir
Ronald SumualPasir Mohon Tunggu... Penulis dan Peniti Jalan Kehidupan. Menulis tidak untuk mencari popularitas dan financial gain tapi menulis untuk menyuarakan keadilan dan kebenaran karena diam adalah pengkhianatan terhadap kemanusiaan.

Graduated from Boston University. Tall and brown skin. Love fishing, travelling and adventures.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Suntikan Rp.200 Trilliun: Kebijakan Menkeu Purbaya, Berkah dan Bom Waktu?

11 September 2025   12:02 Diperbarui: 11 September 2025   12:02 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

3. Target Output -- Dana harus dikaitkan dengan target peningkatan produksi barang dan jasa, bukan sekadar memperbesar konsumsi.

4. Evaluasi Berkala -- Dampak kebijakan ini harus dievaluasi setiap kuartal, dengan indikator inflasi, kredit produktif, dan pertumbuhan riil.

Dengan cara ini, kebijakan tidak hanya sekadar menambah uang beredar, melainkan benar-benar menjadi stimulus ekonomi yang sehat.

---

Penutup: Antara Harapan dan Kewaspadaan

Kebijakan Menkeu Purbaya menarik Rp200 triliun dari BI dan menyuntikkannya ke perbankan adalah langkah besar yang penuh risiko. Ia bisa menjadi penyelamat ekonomi bila berhasil menggerakkan kredit produktif, tapi juga bisa menjadi sumber krisis baru bila salah kelola.

Dalam ilmu ekonomi, semua kebijakan adalah trade-off: ada yang dikorbankan untuk mendapatkan hasil tertentu. Pertanyaannya kini, apakah pemerintah siap menanggung risiko dari kebijakan yang setengah fiskal, setengah moneter ini?

Rakyat tentu berharap, uang Rp200 triliun itu benar-benar menjadi energi yang menghidupkan ekonomi, bukan sekadar angka yang berpindah dari satu rekening ke rekening lain.

---

Referensi

1. Friedman, M. (1968). The Role of Monetary Policy. American Economic Review.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun