Mohon tunggu...
Ronald SumualPasir
Ronald SumualPasir Mohon Tunggu... Penulis dan Peniti Jalan Kehidupan. Menulis tidak untuk mencari popularitas dan financial gain tapi menulis untuk menyuarakan keadilan dan kebenaran karena diam adalah pengkhianatan terhadap kemanusiaan.

Graduated from Boston University. Tall and brown skin. Love fishing, travelling and adventures.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Rudal,Rapat dan Retorika: Dunia Tertidur di Atas Abu Anak-Anak Gaza

9 Juli 2025   07:05 Diperbarui: 9 Juli 2025   07:05 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hegemoni adalah naluri dasar dari imperium. Mereka butuh musuh. Mereka butuh wilayah konflik. Dan Timur Tengah, sayangnya, adalah ladang empuk untuk itu---karena kaya minyak, rawan politik, dan lemah secara diplomatik.

Israel hanyalah proyeksi kepentingan geopolitik AS di Timur Tengah.

Di Mana Dunia Islam?

Ini pertanyaan pahit yang terus menggema:
Mengapa dunia Islam---dengan 50+ negara---gagal menghentikan pembantaian ini?

Jawabannya menyakitkan:
*Banyak pemimpin Muslim justru berbisnis dengan Israel dan AS.
*Ada yang takut sanksi ekonomi.
*Ada yang sibuk menjaga kekuasaan daripada menyuarakan kebenaran.
*Dan ada juga yang menjadi boneka geopolitik.

Upaya BRICS dan Perlawanan Global

Di luar Barat, sejumlah negara mulai melawan. Aliansi BRICS (Brasil, Rusia, India, China, Afrika Selatan) menyerukan reformasi sistem global, mengurangi ketergantungan pada dolar, dan mulai menyuarakan keadilan bagi Palestina.

Gerakan masyarakat sipil global juga makin besar. Boikot, demonstrasi, kampanye digital, hingga tekanan hukum internasional terus dilakukan. Tapi semua itu belum cukup---karena sistem yang dibangun memang tidak dirancang untuk menghentikan penjajahan.

Penutup: Gaza Adalah Cermin Kita

Jika Gaza adalah neraka, maka dunia ini adalah penontonnya yang bisu.
Kita hidup di zaman ketika setiap pembunuhan disiarkan langsung, tapi tak ada tombol "stop."
Kita hidup di dunia yang bisa menghitung jumlah korban, tapi tidak bisa menghitung dosa kolektifnya.

Gaza bukan hanya tentang Palestina.
Gaza adalah ujian bagi kemanusiaan kita. Dan sejauh ini, kita gagal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun