Hegemoni adalah naluri dasar dari imperium. Mereka butuh musuh. Mereka butuh wilayah konflik. Dan Timur Tengah, sayangnya, adalah ladang empuk untuk itu---karena kaya minyak, rawan politik, dan lemah secara diplomatik.
Israel hanyalah proyeksi kepentingan geopolitik AS di Timur Tengah.
Di Mana Dunia Islam?
Ini pertanyaan pahit yang terus menggema:
Mengapa dunia Islam---dengan 50+ negara---gagal menghentikan pembantaian ini?
Jawabannya menyakitkan:
*Banyak pemimpin Muslim justru berbisnis dengan Israel dan AS.
*Ada yang takut sanksi ekonomi.
*Ada yang sibuk menjaga kekuasaan daripada menyuarakan kebenaran.
*Dan ada juga yang menjadi boneka geopolitik.
Upaya BRICS dan Perlawanan Global
Di luar Barat, sejumlah negara mulai melawan. Aliansi BRICS (Brasil, Rusia, India, China, Afrika Selatan) menyerukan reformasi sistem global, mengurangi ketergantungan pada dolar, dan mulai menyuarakan keadilan bagi Palestina.
Gerakan masyarakat sipil global juga makin besar. Boikot, demonstrasi, kampanye digital, hingga tekanan hukum internasional terus dilakukan. Tapi semua itu belum cukup---karena sistem yang dibangun memang tidak dirancang untuk menghentikan penjajahan.
Penutup: Gaza Adalah Cermin Kita
Jika Gaza adalah neraka, maka dunia ini adalah penontonnya yang bisu.
Kita hidup di zaman ketika setiap pembunuhan disiarkan langsung, tapi tak ada tombol "stop."
Kita hidup di dunia yang bisa menghitung jumlah korban, tapi tidak bisa menghitung dosa kolektifnya.
Gaza bukan hanya tentang Palestina.
Gaza adalah ujian bagi kemanusiaan kita. Dan sejauh ini, kita gagal.