Hukum berpihak pada rakyat? Tuntutan di segel pada tujuh tahun penjara dengan denda
Para pembela beradu akal, "Cukup. Sekarang baca pleidoi dengan raut wajah sendu nan bersahaja".Â
Melakukan perlawanan sebagai bentuk ketidakbersalahan. Panggung di siapkan di altar pengadilan, drama pembacaan di tampilkan
Kata-kata meluncur di hadapan khalayak pengadilan, berdesingan memasukkan ayat-ayat Tuhan. Dua kepercayaan sebagai wujud pembelaan ditambah ucapan bijak bapak bangsa
Hai badut! Betapa kau tak tahu diri. Tuhan kau bawa ketika tersandung masalah. Sedangkan dalam keseharian manipulasi giat kau putar
Hidupmu menyimpang selama ini berkedok penata negeri. Sungguhlah binasa jika kau keras hati tak mengakui. Demi apa? Validasi diantara reruntuhan moral? Seperti hal itu.
Rakyat berharap kau segera mati agar cepat dilecut malaikat kubur
Sudahi drama-drama politik yang tak patut
Di emperan toko, rakyat berseloroh, "Sirkus belum usai di mainkan. Negeri ini tidak pernah selesai dengan para badutnya"Â
* Solo, Jumat 11 Juli 2025
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI