yang mungkin tak pernah tahu,Â
Bahwa setiap diksi adalah rinduku yang menderu.Â
Bahwa aksara ini adalah getar hatiku yang pilu,Â
Yang tak sanggup berucap,Â
selain lewat bisu.
Biarlah tinta ini mengalirkan segenap rasa,Â
Menjadi jembatan sunyi,Â
antara aku danmu yang rahasia.Â
Karena ketika cinta terlalu suci untuk kata,Â
Ia menemukan jalannya,Â
di taman puisi yang nyata