"Bagi yang puasa, bisa buka bareng mereka yang ga ketinggalan ngajak security. Makanan dan takjil gratis, udah disediakan."
Hanya, momen tersebut tidak bisa dirasakan pada Ramadan tahun ini. Secara, pemilik kost memutuskan pulang ke kampung halamannya di seberang pulau besar.
"Si bapak ingin menikmati hari tua dengan aktivitas di perkebunannya yang luas. Istrinya juga merasa udah cukup puluhan tahun tinggal di ibu kota," ucapnya.
"Terus, yang kelola kostan sekarang anak dan mantunya?"
"Iya. Mereka pun sebenarnya baik seperti ibu dan bapak pemilik kost. Mungkin, sikap ramah ini menurun ya."
"Lantas, alasan lo ga makan lagi di sana?"
"Kan udah gw bilang di awal tadi. Masakan mantunya enak. Menu lengkap dan harga terjangkau. Hanya..."
Omongannya tertahan. Gw pun menunggu dengan khidmat tanpa menyela.
"Lo doyan pedes," katanya tiba-tiba.
"Yongkru."
"Bisa makan tanpa cabe?"