Mohon tunggu...
Choirul Huda
Choirul Huda Mohon Tunggu... Kompasianer sejak 2010

Pencinta wayang, Juventini, Blogger. @roelly87 (www.roelly87.com)

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Lirikan Maut Penjaga Kedai 2

22 Maret 2025   03:54 Diperbarui: 22 Maret 2025   03:54 220
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi gulai tambusu dan sambal hijau (Foto:@roelly87)

Namun, ya bebas lah. Toh, penumpang udah bayar lebih untuk ongkos perjalanan dan waktu tunggu.

Ibaratnya, lo punya duit, tentu lo punya kuasa. He... He... He...

"Begini ceritanya..." lanjut dia menyeka setiap jemarinya yang lentik dengan tisu basah usai belepotan cokelat.

"Preambul lo kayak tayangan 'Kisah-Kisah Misteri' dulu..."

"Iye bawel ih. Jangan dipotong."

"Siap, tuanku wahai penumpang yang baik hati, murah senyum, tidak sombong,  pandai menabung, dan rajin mengaji..."

"Ha... Ha... Ha..."

*        *        *

CUSTOMER ini cerita, ternyata udah dua tahun lebih tinggal di kostan berlantai lima itu. Menurutnya, meski berderetan dengan ruko, tetap nyaman dihuni.

Doi tinggal di lantai dua. Alias, hanya sekali naik tangga.

Perbulan, Rp 2,5 juta dengan fasilitas wifi, AC, toilet dalam, kasur, lemari, parkir motor, dan standar lainnya. Khusus loundry dan listrik, setiap penghuni isi sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun