2.2 Perkembangan Teknologi dalam Sistem Akuntansi
Pada dekade 1980-an hingga 1990-an, komputer personal (PC) mulai banyak digunakan dalam bisnis, termasuk untuk keperluan akuntansi. Munculnya software akuntansi berbasis desktop seperti Peachtree Accounting, MYOB, dan QuickBooks menjadi tonggak baru dalam penggunaan sistem akuntansi yang lebih terjangkau dan ramah pengguna.
Memasuki awal tahun 2000-an, perkembangan internet mendorong munculnya sistem berbasis cloud yang memungkinkan pengguna mengakses data keuangan secara real-time dari berbagai lokasi. Aplikasi seperti Xero dan Wave Accounting menjadi populer di kalangan UKM karena fleksibilitas dan kemudahan aksesnya.
Kini, tren teknologi terus bergerak menuju otomatisasi, kecerdasan buatan (AI), dan integrasi data besar (big data). Perusahaan mengembangkan sistem akuntansi yang tidak hanya mencatat transaksi, tetapi juga memberikan analisis keuangan dan proyeksi bisnis secara real-time.
2.3 Evolusi SIA di Sektor UMKM dan Perusahaan Besar
Meskipun perusahaan besar umumnya memiliki sumber daya untuk mengembangkan atau membeli sistem ERP (Enterprise Resource Planning) yang kompleks dan canggih, pelaku UMKM seringkali tertinggal karena keterbatasan biaya, pengetahuan, dan infrastruktur teknologi. Akibatnya, banyak UMKM yang masih bergantung pada sistem manual atau semi-manual seperti Microsoft Excel.
Namun, saat ini mulai banyak UMKM yang menyadari pentingnya digitalisasi dalam mengelola keuangan mereka. Kebutuhan akan sistem yang murah, fleksibel, dan mudah digunakan membuka peluang bagi teknologi open-source seperti Python untuk diterapkan sebagai alat bantu akuntansi sederhana namun efektif.
Implementasi SIA berbasis Python menjadi solusi menarik karena selain gratis, Python juga memiliki komunitas luas dan pustaka (library) yang lengkap. UMKM kini memiliki peluang untuk membangun sistem kasir dan pencatatan keuangan sendiri tanpa perlu mengeluarkan biaya besar untuk software komersial.
2.4 Peran Revolusi Industri 4.0 terhadap Sistem Informasi Keuangan
Revolusi industri 4.0 ditandai dengan integrasi teknologi canggih dalam seluruh aspek kehidupan, termasuk otomasi, Internet of Things (IoT), cloud computing, dan artificial intelligence. Dalam konteks akuntansi, revolusi ini mendorong transformasi dari sistem akuntansi konvensional menjadi sistem yang lebih cerdas dan terintegrasi.
Akuntansi kini tidak lagi hanya berfokus pada pencatatan historis, tetapi juga pada prediksi keuangan, analisis risiko, dan pengambilan keputusan berbasis data. SIA menjadi lebih dinamis, responsif, dan strategis. Dengan konsep Real-Time Accounting, manajer dapat mengakses kondisi keuangan bisnisnya secara langsung kapan pun dibutuhkan.