Mohon tunggu...
Muhammad Rizki Syaefullah
Muhammad Rizki Syaefullah Mohon Tunggu... MAHASISWA UNIVERSITAS MERCU BUANA | PRODI S1 AKUNTANSI | NIM 43223010104 | FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS |

Muhammad Rizki Syaefullah (43223010104) Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Mercu Buana, Dengan nama dosen Prof. Dr, Apollo, M.Si.Ak

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

A206_TB1_Pengaplikasian Sistem Informasi Akuntasi (SIA) Model Python Sederhana pada Kasir Toko MLI MARKET.

4 Mei 2025   19:30 Diperbarui: 4 Mei 2025   19:30 508
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Selain itu, teknologi yang digunakan dalam UMKM sering kali tidak memadai untuk mendukung proses akuntansi yang lebih kompleks. Banyak UMKM yang masih menggunakan metode manual dalam mencatat transaksi, yang tidak hanya memakan waktu tetapi juga rentan terhadap kesalahan.

  • Kurangnya Pelatihan Akuntansi

Banyak pemilik dan pengelola UMKM yang tidak memiliki pemahaman yang cukup tentang prinsip dasar akuntansi. Hal ini menyulitkan mereka untuk mengambil keputusan yang berdasarkan pada data keuangan yang akurat.

Selain itu, keterbatasan pelatihan mengarah pada pencatatan yang tidak konsisten dan kesalahan dalam mengelola laporan keuangan, yang pada akhirnya mempengaruhi kesehatan keuangan perusahaan.

  • Pencatatan Manual yang Rawan Kesalahan

Banyak UMKM yang masih bergantung pada pencatatan manual, baik menggunakan buku besar ataupun aplikasi spreadsheet sederhana seperti Microsoft Excel. Meskipun hal ini dapat bekerja dalam skala kecil, pencatatan manual sangat rentan terhadap kesalahan manusia yang dapat berakibat fatal pada akurasi laporan keuangan.

Proses manual juga memperlambat waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan tugas akuntansi, dan bisa menghambat kemampuan manajemen untuk membuat keputusan yang cepat.

  • Kurangnya Sistem Keuangan yang Terintegrasi

Banyak UMKM yang tidak memiliki sistem akuntansi yang terintegrasi. Akibatnya, mereka sering mencatat transaksi di beberapa tempat berbeda (misalnya buku kas, buku pembelian, dan buku penjualan), yang menyebabkan data yang tercatat tidak terkoordinasi dengan baik.

Hal ini dapat menyulitkan pengelolaan laporan keuangan dan pengawasan terhadap transaksi yang berlangsung dalam usaha mereka.

  • Keterbatasan Anggaran untuk Solusi Akuntansi

UMKM sering kali tidak memiliki anggaran yang cukup untuk mengimplementasikan sistem akuntansi yang mahal. Banyak sistem akuntansi yang tersedia di pasar yang memerlukan biaya lisensi dan pelatihan yang signifikan, yang membuatnya sulit diakses oleh usaha kecil.

Di sisi lain, meskipun ada beberapa solusi yang terjangkau, banyak dari solusi tersebut kurang sesuai dengan kebutuhan spesifik UMKM atau sulit digunakan oleh orang yang tidak memiliki latar belakang teknis.

6.2 Kebutuhan UMKM dalam Sistem Akuntansi

Untuk mengatasi tantangan yang dihadapi, UMKM memerlukan solusi sistem akuntansi yang dapat memenuhi beberapa kebutuhan spesifik mereka, antara lain:

  • Sistem yang Mudah Digunakan

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun