1. Pendahuluan
Di era digitalisasi seperti sekarang ini, teknologi informasi memainkan peran krusial dalam menunjang efisiensi dan efektivitas operasional bisnis, termasuk di sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Salah satu aspek paling vital dalam kelangsungan usaha adalah pencatatan transaksi dan pengelolaan keuangan, yang selama ini masih banyak dilakukan secara manual oleh pelaku UMKM.
Pencatatan keuangan manual umumnya dilakukan dengan menggunakan buku kas atau spreadsheet sederhana. Namun, metode ini memiliki sejumlah kelemahan, antara lain: rentan terhadap kesalahan pencatatan, tidak ada sistem pengawasan otomatis, sulit dilakukan pelacakan transaksi, serta memerlukan waktu yang tidak sedikit. Permasalahan ini semakin terlihat saat volume transaksi meningkat, seperti pada toko ritel yang melayani pelanggan secara langsung setiap hari.
Dalam konteks inilah Sistem Informasi Akuntansi (SIA) berbasis teknologi menjadi sebuah solusi. SIA merupakan sistem yang dirancang untuk mengumpulkan, memproses, menyimpan, dan melaporkan informasi keuangan yang relevan bagi pihak internal maupun eksternal. Dengan memanfaatkan teknologi, pelaku UMKM dapat mengotomatisasi proses pencatatan keuangan sehingga lebih akurat, cepat, dan mudah diakses.
Artikel ini bertujuan untuk memperkenalkan implementasi sederhana dari SIA berbasis bahasa pemrograman Python, yang digunakan untuk membangun sistem kasir di toko UMKM. Python dipilih karena sifatnya yang sederhana, fleksibel, dan didukung oleh banyak pustaka siap pakai. Studi kasus dilakukan pada toko bernama MLI MARKET untuk menggambarkan bagaimana sistem ini dapat diterapkan dalam lingkungan nyata.
Penulisan artikel ini diharapkan memberikan wawasan kepada pelaku usaha dan mahasiswa mengenai pentingnya penguasaan teknologi akuntansi, serta bagaimana memanfaatkan alat-alat open-source seperti Python untuk mendukung sistem informasi keuangan yang murah namun fungsional.
2. Sejarah dan Perkembangan Sistem Informasi Akuntansi (SIA)
Sistem Informasi Akuntansi (SIA) merupakan fondasi utama dalam pengelolaan data keuangan dan operasional suatu entitas bisnis. Perkembangan SIA seiring waktu tidak terlepas dari kemajuan teknologi informasi yang terus berubah dari era manual menuju era digital dan otomatisasi. Bab ini membahas asal-usul, evolusi, serta pengaruh revolusi industri 4.0 terhadap perkembangan sistem akuntansi, khususnya pada sektor UMKM.
2.1 Asal-Usul SIA: Dari Manual ke Digital
Pada masa awal, akuntansi dilakukan secara manual menggunakan sistem pembukuan berpasangan (double-entry bookkeeping) yang ditemukan oleh Luca Pacioli pada abad ke-15. Pencatatan keuangan dilakukan dalam buku besar menggunakan tinta dan pena, yang sangat bergantung pada ketelitian individu. Sistem ini bertahan selama berabad-abad sebelum akhirnya mengalami perubahan drastis ketika komputer mulai diperkenalkan ke dalam lingkungan bisnis.
Masuk ke abad ke-20, perusahaan-perusahaan besar mulai mengadopsi komputer untuk mengotomatisasi proses pengolahan data. Sistem akuntansi yang sebelumnya dijalankan secara manual kini dimasukkan ke dalam komputer mainframe menggunakan bahasa pemrograman awal seperti COBOL dan FORTRAN. Ini menjadi titik awal lahirnya Sistem Informasi Akuntansi berbasis komputer (Computerized Accounting System).