Semuanya dimulai dari hal kecil.
"Aku rasa aku mau stereo mobil yang baru," dia mengumumkan.
Yang pertama adalah penjelajahan internet tanpa henti, penjelajahan ke seluruh toko online termasuk eBay dan Amazon. 'Di mana pun audio mobil dijual'.
Sesi larut malam yang panjang dengan mata sayu buram di depan layar, meneliti hingga memerah darah.
"Yang ini bagus tapi tidak ada dongle keluaran ganda yang dikontrol radio multisaluran. Aku suka yang ini tapi harganya empat juta. Sisi positifnya, ada peluncur rudal darat ke udara dan radar perimeter."
Aku tersenyum dan mengangguk dan terus mengangguk dan tak lupa tersenyum. Aku terus membolak-balik buku kerajinan tali temali dan mendengarkan musik kesukaanku. Kadang-kadang, aku tunjukkan kepadanya bahwa dia tidak memerlukan kendali navigasi supersonik atau kode peluncuran nuklir.
Jadi, dia menemukan yang dia suka. Dia memesannya, barang itu datang.
Nero menggonggong seperti Baskerville Hound pada kurir yang menatap anjing itu dengan curiga, meski aku memegang erat tali kekangnya. Pengantar barang mengambul kesempatan itu secepat yang dia bisa, meninggalkanku dengan sebuah kotak berat di dalam kantong plastik yang akan jauh lebih mudah untuk dikelola jika itu hanya sebuah kotak.
Dia pulang ke rumah dan mengiris palstiknya untuk mengeluarkan kotak karton mengkilap yang setidaknya dua kali ukuran stereo di dalamnya. Warnanya hitam putih glossy dengan foto produk yang menarik di dalamnya.
Dia berseri-seri. Dia menyeringai. Dia membaliknya berulang-ulang dan menatap dengan penuh gairah.