Labirin Perempuan

Labirin telah menjadi perempuan sejak lama

Labiran, sorot-sorot, gelas-gelas kaca 

Mengenakan silang silam pragmatisme 

Sentralitas dan suara-suara perempuan dalam ambiguitas

Jalan-jalan semakin sesak 

Mengelabui logika dan cacat-cacat yang nyata

Semuanya beretorika, namun hanya kebisingan yang terdengar

Tersesat

Dulu para mujtahid dan para penakluk lahir dari mahkotanya

Ilmu menjadi piranti obrolan pagi 

Poros hidupnya adalah dakwah 

Dan jihad menjadi cita-cita

Sedangkan sekarang, wanita dijajah berjilid-jilid generasi hingga lupa bahwa ia rahim peradaban

Harusnya menumbuhkan asa sang pembebas bukanlah wanita-wanita bebas

Mirisnya lagi, para puan rebutan bersulang dengan konspirasi fenimisme 

Merasa diagungkan oleh liberalisme

Seolah-olah, seakan-akan, mampu menyelamatkan dari kekelaman

Seolah-olah derajat terangkat dengan pergulatan konstruksi kognisi itu 

Terjebak dalam teori intrik yang penuh dengan labirin 

Padahal, fitrah wanita dan derajatnya tercantum jelas dalam Alquran

Lantas untuk apa mengabdikan diri pada pergerakan yang jauh dari identitas diri? 

Surat ke-4, surat Annisa mengadili tanpa konspirasi