Dalam pekat kopi pada cangkir lusuh,
Rindu mencuat, menari tanpa tubuh,
Aroma yang hadir, hangat menyapa,
Menggiring ingatan pada senyummu yang ada.
Setiap teguk membawa cerita,
Tentang jarak yang menjelma duka,
Kopi pahit, seperti rindu ini,
Tak pernah mudah, namun tetap ku nikmati.
Uap yang naik, mengurai bayangan,
Wajahmu hadir dalam keheningan,
Seolah kau di sini, di sisi meja,
Meski nyata hanya kosong yang bercerita.
Rindu dan kopi, sahabat sepi,
Saling melengkapi dalam sunyi,
Pada malam, aku tenggelam,
Di antara kenangan yang tak terpendam.
Dan saat cangkir ini kosong akhirnya,
Rindu tetap tinggal, memenuhi jiwa,
Karena seperti kopi yang kuteguk perlahan,
Rindu padamu tak pernah selesai, tak pernah usai.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI