Mohon tunggu...
Reyvan Maulid
Reyvan Maulid Mohon Tunggu... Freelancer - Writing is my passion
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Penyuka Seblak dan Baso Aci. Catch me on insta @reyvanmaulid

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Fenomena Curse of Knowledge, Sudah Dijelasin tapi Enggak Ngerti?

26 Oktober 2021   20:44 Diperbarui: 27 Oktober 2021   17:02 2296
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Curse Of Knowledge |  Foto: Freepik

Nah, sekarang petani sebagai responden pasti bingung dan bertanya dalam hati. "Hah, maksudnya gimana ya mas? Aku iki ga pernah masuk sekolah mas enggak ngerti."

Percakapan #2
Contoh lagi, saya baru saja kedatangan mahasiswa yang sedang magang di perusahaan broker atau pialang. 

Seketika dia menjelaskan kepada saya tentang pengetahuannya di pasar saham.

"Jadi begini mas Reyvan dalam istilah saham itu ada dua analisis yang dipakai untuk bermain saham, yaitu analisis teknikal dan fundamental. Analisis ini biasanya digunakan untuk melihat mobilitas dari harga-harga saham kompetitor lainnya mas."

"Lho lho bentar mas, boleh dijelaskan tidak maksudnya analisis teknikal dan fundamental itu apa menurut kamu? Sorry ya kebetulan saya tidak paham masalah ini. Karena memang bukan ranah saya mas.

"Ya, intinya seperti itu pak."

"Duh mas, gimana loh kamu ini kok saya tanya balik tidak paham. Haduh haduh."

Nah, dari contoh ilustrasi percakapan saya dengan mahasiswa ini malah jadi bingung sendiri. 

Jika dilihat dari sebuah ilustrasi dua percakapan ini, curse of knowledge muncul karena adanya bias kognitif. 

Seseorang dikatakan terjadi bias kognitif ketika telah menjelaskannya dengan panjang lebar, penjelasannya secara gamblang dan menganggap lawan bicara telah memahami maksud yang disampaikan.

Ketika si A menjelaskan suatu informasi kepada si B, si A menganggap bahwa si B sudah paham dengan penjelasannya si A. Tidak heran jika penjelasannya memunculkan adanya bias dan tidak sesuai dengan kondisi yang sebenarnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun