Mohon tunggu...
Reviana Tyas Ayu Diani
Reviana Tyas Ayu Diani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga NIM : 21107030010

Penikmat teh hijau

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Artikel Utama

Overwhelm, Kamus Bahasa Jaksel yang Memengaruhi Kesehatan Mental

18 Mei 2022   18:11 Diperbarui: 22 Mei 2022   13:15 4653
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi Overwhelm. (sumber: pixabay.com/mohamed_hassan)

2. Kita itu cukup

Perlu diketahui bahwa we are already enough, tidak perlu membanding-bandingkan diri dan merasa iri dengan pencapaian orang lain. 

Tidak perlu takut dan cemas ketika orang lain langkahnya sudah berada didepan. Yang terpenting ialah, terus bergerak maju menuju apapun yang hendak dicapai.

3. Selalu ada masanya

Mungkin saat ini banyak hal yang terjadi dalam hidup secara bersamaan, yang membuat bingung, capek, galau, bahkan sedih. Menganggap hari buruk dan rasanya pengen skip hari buruk ini. 

Lalu merasa menjadi orang yang paling kesulitan dan menderita. Ingat ya semua hal akan berlalu seiring berjalannya waktu. Semuanya hanya sementara.

Saat momen menyedihkan dalam hidup terjadi jangan pernah jadikan momen itu patokan bahwa hidupmu di masa depan akan terus menyedihkan. 

Percayalah Tuhan telah menyiapkan rencana indah, jadi masa senang, masa menikmati hidup dengan damai akan datang bila kamu sabar dan belajar untuk menikmati momen itu. Jangan menyerah, percayalah pada dirimu bahwa kamu bisa. Usahakan untuk melihat sisi positif dari suatu masalah.

4.  Pulihkan diri

Ambillah waktu untuk pulih. Pulih dari kecemasan, perasaan takut, dan menerima diri Kalau memang butuh istirahat, butuh waktu sendiri, butuh jeda, silahkan. Sekarang kita menyebutnya dengan healing. 

Terkadang emosi yang tertahan butuh diluapkan dengan menangis, teriak, loncat, silahkan tapi perlu diingat jangan pernah menyakiti diri sendiri dan orang lain. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun