Mohon tunggu...
Muhamad Raka Bachtiar
Muhamad Raka Bachtiar Mohon Tunggu... Mahasiswa Teknologi Pendidikan di Universitas Negeri Jakarta

Seorang insan yang memiliki ketertarikan dalam menilik persoalan pendidikan, penulisan dan pembedahan karya-karya fiksi.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mengenal Flipped Classroom, Metode yang Merubah Cara Kita Belajar

4 Maret 2025   16:15 Diperbarui: 4 Maret 2025   16:12 165
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 2. Bagaimana Metode Flipped Classroom Bekerja. Sumber: https://ctl.utexas.edu/

Pada era digital yang berkembang pesat, cara kita memperoleh dan mengolah informasi mengalami transformasi besar, termasuk dalam dunia pendidikan. Dahulu, siswa bergantung pada buku sebagai sumber utama pembelajaran, tetapi kini internet dan teknologi digital menawarkan akses yang lebih luas dan fleksibel terhadap materi edukatif. Perubahan ini juga melahirkan berbagai inovasi dalam metode pembelajaran, salah satunya adalah flipped classroom.

Konsep flipped classroom pertama kali diperkenalkan oleh Jonathan Bergmann dan Aaron Sams pada tahun 2007 sebagai solusi bagi siswa yang kesulitan mengikuti pelajaran di kelas. Metode ini semakin populer selama pandemi COVID-19, ketika pembelajaran daring menjadi kebutuhan utama. Namun, ide dasarnya telah lama ada dalam teori pendidikan, di mana pembelajaran mandiri dan diskusi interaktif lebih diutamakan daripada sekadar mendengarkan ceramah guru. Dengan pendekatan ini, siswa diberi kesempatan untuk memahami materi secara individu sebelum kelas, sehingga waktu tatap muka dapat dimanfaatkan untuk diskusi dan pemecahan masalah.

Seiring perkembangan teknologi, flipped classroom menjadi strategi yang semakin relevan dalam meningkatkan efektivitas pembelajaran. Namun, apakah metode ini benar-benar lebih unggul dibandingkan dengan sistem pembelajaran tradisional? Untuk memahami lebih jauh, mari kita telaah kelebihan dan tantangan yang ada dalam penerapannya.

Apa itu Flipped Classroom?

Model flipped classroom membalik dua tahap utama dalam pembelajaran konvensional. Biasanya, siswa pertama kali diperkenalkan pada topik baru di kelas, kemudian mengerjakan tugas atau pekerjaan rumah untuk mendalami materi secara mandiri. Namun, dalam pendekatan flipped classroom, siswa justru mempelajari materi baru secara individu sebelum sesi kelas. Waktu di kelas kemudian dimanfaatkan untuk memperdalam pemahaman melalui diskusi dan kegiatan kelompok dengan bimbingan guru.

Meskipun tidak sepenuhnya bergantung pada teknologi digital, metode ini sering kali memanfaatkan video daring, artikel pendukung, dan diskusi online untuk menyampaikan materi baru. Dengan demikian, waktu tatap muka dapat digunakan lebih efektif untuk aktivitas yang memperkuat pemahaman siswa, karena tahap pengenalan topik telah dilakukan sebelumnya.

Apa Perbedaan Flipped Classroom dengan Pembelajaran Tradisional?

Gambar 2. Bagaimana Metode Flipped Classroom Bekerja. Sumber: https://ctl.utexas.edu/
Gambar 2. Bagaimana Metode Flipped Classroom Bekerja. Sumber: https://ctl.utexas.edu/

Flipped classroom dan pembelajaran tradisional memiliki perbedaan mendasar dalam pendekatan dan pelaksanaannya. Dalam pembelajaran tradisional, guru menyampaikan materi baru secara langsung di kelas melalui ceramah atau presentasi, sementara siswa mendengarkan dan mencatat. Sebaliknya, dalam flipped classroom, siswa mempelajari materi secara mandiri sebelum kelas, biasanya melalui video, bacaan, atau modul online, sehingga waktu tatap muka dapat difokuskan pada diskusi dan kegiatan kolaboratif.

Selain itu, peran guru dan siswa dalam kedua metode ini juga berbeda. Dalam pembelajaran tradisional, guru berperan sebagai sumber utama informasi (teacher-centered), sedangkan dalam flipped classroom, guru lebih berfungsi sebagai fasilitator yang membimbing proses belajar, mendorong siswa untuk lebih aktif dan mandiri (student-centered). Perbedaan lainnya terlihat dalam penggunaan teknologi. Pembelajaran tradisional cenderung minim integrasi teknologi, sedangkan flipped classroom memanfaatkan berbagai media digital untuk menyampaikan materi sebelum kelas dimulai.

Dari segi fleksibilitas, pembelajaran tradisional berlangsung pada waktu dan tempat yang telah ditentukan, dengan keterbatasan bagi siswa yang mungkin membutuhkan pengulangan materi. Sebaliknya, flipped classroom memberikan kebebasan bagi siswa untuk belajar kapan saja dan di mana saja sesuai dengan kenyamanan mereka. Dengan perbedaan-perbedaan ini, flipped classroom menawarkan pendekatan yang lebih interaktif dan berbasis teknologi dibandingkan dengan pembelajaran tradisional.

Apa Keunggulan dan Kelemahan Flipped Classroom?

Keunggulan Bagi Siswa:

  • Kontrol Lebih Besar atas Pembelajaran
    Siswa dapat mengakses materi pembelajaran sesuai dengan kecepatan dan waktu yang mereka tentukan sendiri, memungkinkan mereka untuk belajar sesuai kebutuhan individu.

  • HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
    Lihat Pendidikan Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun