Mohon tunggu...
REFLEKSI DIRI
REFLEKSI DIRI Mohon Tunggu... Penulis - Renungkan dan Rasakan. Intisari kehidupan ada di dalamnya.

Tulisan apapun yang dimuat, adalah tulisan yang berlandaskan pengalaman, gagasan dan riset sendiri.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sesak, Rindu Ini Begitu Sempit

4 Januari 2021   23:17 Diperbarui: 4 Januari 2021   23:42 171
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Dokumen Pribadi

Aku bukanlah orang yang suka menghardik, tapi rindu ini rasanya begitu menggigit. Sesak dalam dada, meski tlah ku coba melupakannya. Rindu begitu menyeruak, berusaha dalam hati memberontak.

Meski ego memaksa mengubur rindu yang tumbuh subur dalam hati, aku tak tau mengapa dia begitu kukuh mengusik, menggelitik dalam hati yang begitu hening.

Meski malam terus berganti, pagi terus datang menghampiri. Rindu ini tak pernah hilang dalam diri. Meskipun aku tak tau kenapa ini terus terjadi. 

Aku tak tau lagi harus apa, rindu semakin menyesakkan dada. Meski begitu manis, tapi ini bukan lah kenyataan yang begitu harmonis.

Namun aku tak kan pernah Menyerah, aku akan terus berusaha. Karena rindu ini terlarang bagiku dan bukan lagi menjadi hakku.

Aku tau bermimpi memang menyenangkan, namun aku juga harus ingat untuk bangun dari mimpi dan berusaha menerima kenyataan.

Kini kau tak lagi bersamaku, rindu ini pun tak pantas lagi menjadi milikku. Meski kau tetap baik, namun perasaan mu kini berbeda terhadap ku. Aku harus bisa memahami itu.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun