Mohon tunggu...
raihan yh
raihan yh Mohon Tunggu... Pelajar

Menulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Cinta, Harapan dan Ratapannya

20 Februari 2025   20:54 Diperbarui: 23 Februari 2025   19:56 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Dibunga tidurku,binar matamu membuat diriku terdiam syahdu
Angan-anganku mentatakan cinta dan rindu
Kadangkala ilusi dirimu membuatku rindu
Perasaanku dibuatmu seperti angin yang beradu

Duduk disampingmu dan bersenda gurau
Menggenggam tanganmu dengan tatapan berkilau
Degup hatiku mengatakan apakah kita sekarang?
Meskipun kutahu tidak mungkinkah diriku memilikimu wahai bintang benderang

Dirimu bagaikan lembah penuh bunga
Setiap kisahku denganmu membuatku berbunga
Sikap manismu membuat seluruh semesta tersenyum cerah
Sentuhanmu membuat diriku terkapar lemah

Diluasnya lautan kau bagaikan mutiara yang akan kucari
Kilaumu cerah menyinari hari-hariku yang redup, dirimu bagaikan matahari
Dan bukankah kita seperti bintang yang menyinari malam
Apakah cinta diantara kita bagaikan api yang tak akan padam?

Aku bertanya pada bulan, apakah aku bisa mencintaimu hingga dunia barakhir?
Kadangkalanya ikatan antara kita berdua membuatku berpikir
Pantaskah diriku untuk memilikimu selamanya
Apakah dirimu menerima cinta dan kasih yang kuberi sepenuhnya

Pada akhirnya cara pandangmu terhadap diriku berubah
Hanya diam yang terjadi didalam sebuah kisah
Hanya didalam mimpiku bunga bermekaran diantara kita
Kan kuarungi perjalanan yang rumpang tanpa pelita

Kisah kita kan ku abadikan di lautan mimpiku
Hanya harapan yang terbentuk didalam nestapa hatiku
Kutuliskan cinta dari dirimu dalam setiap baitnya
Didalam cinta, harapan dan ratapannya

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun