Mohon tunggu...
Dr. Raiders Salomon Marpaung.
Dr. Raiders Salomon Marpaung. Mohon Tunggu... Lainnya - Guru Olahraga Purna Tugas

Nama :Dr. Raiders Salomon Marpaung, MM. Alamat :Jl. Toram I No. 5, Jakarta 11820 Tempat, tanggal lahir :Bandung, 18 April 1962 Status : Menikah Pekerjaan: Purna Tugas Guru PJOK di SMPK 6 PENABUR Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Bela Diri (Pencak Silat)

2 Oktober 2021   17:42 Diperbarui: 2 Oktober 2021   17:55 1942
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Dok: dosenpenjas.com)

A. Sejarah Perkembangan Pencak Silat

Pencak Silat sebagai bagian dari kebudayaan bangsa Indonesia berkembang sejalan dengan sejarah masyarakat Indonesia. Dengan aneka ragam situasi geografis dan etnologis serta perkembangan zaman yang dialami oleh bangsa Indonesia, Pencak Silat dibentuk oleh situasi dan kondisinya. Kini Pencak Silat kita kenal dengan wujud dan corak yang beraneka ragam, namun mempunyai aspek-aspek yang sama.

Pencak Silat merupakan unsur-unsur kepribadian bangsa Indonesia yang dimiliki dari hasil budi daya yang turun temurun. Sampai saat ini belum ada naskah atau himpunan mengenai sejarah pembelaan diri bangsa Indonesia yang disusun secara alamiah dan dapat dipertanggung jawabkan serta menjadi sumber bagi pengembangan yang lebih teratur.

Hanya secara turun temurun dan bersifat pribadi atau kelompok latar belakang dan sejarah pembelaan diri inti dituturkan. Sifat-sifat ketertutupan karena dibentuk oleh zaman penjajahan di masa lalu merupakan hambatan pengembangan di mana kini kita yang menuntut keterbukaan dan pemassalan yang lebih luas.

Dalam Seminar Pencak silat tahun 1973 di Tugu Bogor, istilah bagi seni pembelaan diri bangsa indonesia dengan nama "Ikatan Pencak Seluruh Indonesia" diubah menjadi "Ikatan Pencak Silat Indonesia".

1. Perkembangan pada zaman sebelum penjajahan Belanda 

Nenek moyang kita telah mempunyai peradaban yang tinggi, sehingga dapat berkembang menjadi rumpun bangsa yang maju. Daerah-daerah dan pulau-pulau yang dihuni berkembnag menjadi masyarakat dengan tata pemerintahan dan kehidupan yang teratur. Tata pembelaan diri di zaman tersebut yang terutama didasarkan kepada kemampuan pribadi yang tinggi, merupakan dasar dari sistem pembelaan diri, baik dalam menghadapi perjuangan hidup maupun dalam pembelaan berkelompok.

Para ahli pembelaan diri dan pendekar mendapat tempat yang tinggi di masyarakat. Begitu pula para empu yang membuat senjata pribadi yang ampuh seperti keris, tombak dan senjata khusus. Pasukan yang kuat di zaman Kerajaan Sriwijaya dan Majapahit serta kerajaan lainnya di masa itu terdiri dari prajurit-prajurit yang mempunyai keterampilan pembelaan diri individual yang tinggi. Pemupukan jiwa keprajuritan dan kesatriaan selalu diberikan untuk mencapai keunggulan dalam ilmu pembelaan diri.

Untuk menjadi prajurit atau pendekar diperlukan syarat-syarat dan latihan yang mendalam di bawah bimbingan seorang guru. Pada masa perkembangan agama Islam ilmu pembelaan diri dipupuk bersama ajaran kerohanian. Sehingga basis-basis agama Islam terkenal dengan ketinggian ilmu bela dirinya. Jelaslah, bahwa sejak zaman sebelum penjajahan Belanda kita telah mempunyai sistem pembelaan diri yang sesuai dengan sifat dan pembawaan bangsa Indonesia.

2. Perkembangan Pencak Silat pada zaman penjajahan Belanda 

Suatu pemerintahan asing yang berkuasa di suatu negeri jarang sekali memberi perhatian kepada pandangan hidup bangsa yang diperintah. Pemerintah Belandan tidak memberi kesempatan perkembangan Pencak Silat atau pembelaan diri Nasional, karena dipandang berbahaya terhadap kelangsungan penjajahannya. Larangan berlatih bela diri diadakan bahkan larangan untuk berkumpul dan berkelompok. Sehingga perkembangan kehidupan Pencak Silat atau pembelaan diri bangsa Indonesia yang dulu berakar kuat menjadi kehilangan pijakan kehidupannya.

Hanya dengan sembunyi-sembunyi dan oleh kelompok-kelompok kecil Pencak Silat dipertahankan. Kesempatan-kesempatan yang dijinkan hanyalah berupa pengembangan seni atau kesenian semata-mata masih digunakan di beberapa daerah, yang menjurus pada suatu pertunjukan atau upacara saja. Hakekat jiwa dan semangat pembelaan diri tidak sepenuhnya dapat berkembang. Pengaruh dari penekanan di zaman penjajahan Belanda ini banyak mewarnai perkembangan Pencak Silat untuk masa sesudahnya. 

B. Pencak Silat sebagai ajaran kerohanian

Umumnya Pencak Silat mengajarkan pengenalan diri pribadi sebagai insan atau mahluk hidup yang pecaya adanya kekuasaan yang lebih tinggi yaitu Tuhan Yang Maha Esa. Biasanya, Pencak Silat sebagai ajaran kerohanian/kebatinan diberikan kepada siswa yang telah lanjut dalam menuntut ilmu Pencak Silatnya.

Sasarannya adalah untuk meningkatkan budi pekerti atau keluhuran budi siswa. Sehingga pada akhirnya Pencak Silat mempunyai tujuan untuk mewujudkan keselarasan/keseimbangan/keserasian alam sekitar untuk meningkatkan iman dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, guna mengisi Pembangunan Nasional Indonesia dalam mewujudkan manusia Indonesia seutuhnya yang Pancasilais.

C. Pencak Silat sebagai seni

Ciri khusus pada Pencak Silat adalah bagian kesenian yang di daerah-daerah tertentu terdapat tabuh iringan musik yang khas. Pada jalur kesenian ini terdapat kaidah-kaidah gerak dan irama yang merupakan suatu pendalaman khusus (skill). Pencak Silat sebagai seni harus menuruti ketentuan-ketentuan, keselarasan, keseimbangan, keserasian antara wirama, wirasa dan wiraga.

Di beberapa daerah di Indonesia Pencak Silat ditampilkan hampir semata-mata sebagai seni tari, yang sama sekali tidak mirip sebagai olahraga maupun bela diri. Misalnya tari serampang dua belas di Sumatera Utara, tari randai di Sumatera Barat dan tari Ketuk Tilu di Jawa Barat. Para penari tersebut dapat memperagakan tari itu sebagai gerak bela diri yang efektif dan efisien untuk menjamin keamanan pribadi.

D. Teknik Dasar Pencak silat

 1. Sikap Kuda-kuda

Posisi kaki sebagai dasar tumpuan untuk melakukan sikap dan gerakan bela serang, terdiri dari:

a. Kuda-kuda depan

b. Kuda-kuda belakang

c. Kuda-kuda tengah

d. Kuda-kuda samping

e. Kuda-kuda silang

 

2. Sikap Pasang

Sikap pasang yang harus dipelajari dalam beladiri pencak silat terdiri dari :

a. Pasang Satu

Sikap pasang satu menggunakan kuda-kuda tengah, pandangan ke depan. Kaki kanan     dan kaki kiri terletak sejajar.

b. Pasang Dua

Gunakan kuda-kuda depan. Kaki depan diluruskan dan kaki belakang sedikit ditekuk membentuk sudut sekitar 60 derajad. Pandangan menghadap ke depan.

c. Pasang Tiga

Jenis kuda-kuda yang digunakan adalah kuda-kuda belakang. Kaki depan lurus dan kaki belakang ditekuk membentuk sudut sekitar 60 derajad. Pandangan menghadap ke depan.

     

3. Teknik Dasar Pukulan

Yang dimaksud dengan pukulan di sini adalah suatu bentuk gerakan dengan tangan dalam usaha menyerang lawan yang ditujukan kepada badan lawan sebagai sasarannya. Berikut ini adalah beberapa contoh pukulan.

a. Pukulan melalui depan.

Sambil melangkahkan kaki kanan ke depan, tangan dikepalkan digerakkan meninju ke depan.

b. Pukulan melalui atas.

Sambil melangkahkan kaki kiri ke depan, tangan kiri dikepalkan dan dipukulkan dari atas ke bawah. Badan agak condong ke depan, lutut kaki kiri ditekuk, kaki kanan lurus ke belakang, tangan kanan dengan siku dilipat berada pada dada, dan berat badan pada kaki kiri.

c. Pukulan melalui bawah.

Sambil melangkahkan kaki kanan ke depan, tangan kanan dengan jari-jari tangan dikepalkan menghadap ke atas diayunkan dari bawah ke atas. Lutut kaki kanan ditekuk, badan dicondongkan ke depan. Kaki kiri lurus ke belakang, tangan kiri melindungi badan. Berat badan pada kaki kanan.

4. Teknik Dasar Tendangan

Yang dimaksud dengan tendangan di sini adalah suatu bentuk gerakan dengan tungkai dalam usaha menyerang lawan yang ditujukan kepada badan lawan sebagai sasarannya. Berikut ini adalah beberapa contoh tendangan.

a. Tendangan ke depan

  1. Sikap Permulaan:

Sikap kuda-kuda, kaki kiri di depan dengan lutut agak ditekuk, kaki kanan lurus ke belakang. Tangan kanan dengan siku dilipat berada di depan dada, tangan kiri dengan siku agak dibengkokkan berada di depan. Pandangan diarahkan pada sasaran yang akan dituju.

  1. Gerakannya:

Angkat kaki kanan ke atas dengan lutut di tekuk. Sambil meletakkan kaki kanan ke lantai, kaki kiri ditendangkan lurus ke depan. Badan agak dimiringkan ke samping belakang, tangan kanan melindungi badan bagian atas, tangan kiri melindungi badan bagian bawah, berat badan pada kaki kanan.

b. Tendangan ke belakang.

  1. Sikap Permulaan:

Sama seperti pada tendangan ke depan.

  1. Gerakannya:

Sambil membalikkan badan ke belakang, kedua telapak tangan diletakkan ke lantai. Kemudian, pada saat kedua telapak tangan menempel di lantai secepatnya kaki kiri ditendangkan lurus ke belakang.

c. Tendangan ke samping.

Sikap Permulaan:

Sama seperti pada tendangan ke depan.

Gerakannya:

Dari belakang, ayun dan tendangkan kaki kanan lurus ke samping, badan miring ke samping kiri, kedua tangan dengan siku ditekuk melindungi badan.

d. Tendangan membusur.

Sikap Permulaan:

Sama seperti pada tendangan ke depan.

Gerakannya:

Ayun dan tendangkan kaki kanan dari belakang ke atas lurus ke depan, badan agak miring ke samping kiri. Tangan kanan melindungi badan, tangan kiri dengan siku dilipat berada pada dada.

5. Teknik Dasar Elakan

Yang dimaksud dengan elakan di sini adalah suatu bentuk gerakan dalam usaha mengadakan pembelaan dari serangan lawan dengan jalan mengadakan perubahan sikap badan dengan sikap kaki tetap berada di tempat atau setelah bergerak kembali ke tempat. Berikut ini adalah beberapa contoh elakan.

a. Elakan ke atas

Elakan ke atas merupakan satu usaha untuk melepaskan diri pada waktu badan bagian bawah mendapat serangan dari lawan.

  1. Sikap Permulaan:

Sikap sedia atau sikap pasang kuda-kuda depan serong.

  1. Gerakannya:

Loncat ke atas dengan kedua kaki diangkat dan lutut ditekuk, kedua tangan disilangkan di depan dada untuk berjaga-jaga kemudian mendarat dengan kedua kaki, sikap badan merendah dan kedua lutut ditekuk.

b. Elakan ke bawah

Elakan ke bawah merupakan satu usaha untuk melepaskan diri dari serangan lawan pada waktu badan bagian atas mendapat serangan.

  1. Sikap Permulaan:

Sikap sedia atau sikap pasang kuda-kuda depan serong.

  1. Gerakannya:

Badan direndahkan, kedua lutut ditekuk. Sikap dan letak kaki tetap di tempat. Sikap badan dan sikap tangan selalu berjaga-jaga dengan salah satu tangan melindungi muka dan tangan yang lainnya melindungi badan.

c. Elakan ke belakang

Elakan ke belakang merupakan satu usaha untuk melepaskan diri dari serangan lawan pada waktu mendapat serangan lurus dari lawan, yang datangnya dari depan dan dari samping.

  1. Sikap Permulaan:

Sikap siap sedia atau sikap pasang kuda-kuda tengah.

  1. Gerakannya:

Bersamaan dengan menarik atau memindahkan badan, kaki kanan ke belakang dengan lutut ditekuk, kaki kiri lurus ke depan, berat badan berada pada kaki kanan. Tangan kanan melindungi badan bagian atas, tangan kiri melindungi badan bagian bawah atau dapat juga dengan memindahkan badan berputar ke samping.

d. Elakan ke samping

Elakan ke samping merupakan satu usaha untuk melepaskan diri dari serangan lawan pada waktu mendapat serangan lurus dari lawan, yang datangnya dari depan dan dari atas.

  1. Sikap Permulaan:

Sikap siap sedia atau sikap pasang kuda-kuda tengah.

  1. Gerakannya:

Bersamaan dengan menarik atau memindahkan badan ke samping, kaki kanan diluruskan, lutut kaki kiri ditekuk, dan berat badan berada pada kaki kiri hingga membentuk sikap kuda-kuda belakang. Keadaan badan, kaki, dan tangan harus selalu berjaga-jaga terhadap serangan yang akan dilancarkan oleh lawan.

Referensi:

Asep Kurnia Nenggala dan Irwansyah. 2017. Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan untuk SMP/MTs Kelas VIII. Bandung: Grafindo Media Pratama.

Sukadiyanto. 2019. Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan untuk SMP/MTs Kelas VIII. Bogor: Quadra.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun