Mohon tunggu...
Rahmad Alam
Rahmad Alam Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa psikologi UST, suka menulis dan rebahan.

Seorang mahasiswa fakultas psikologi universitas sarjanawiyata tamansiswa yogyakarta yang punya prinsip bahwa pemikiran harus disebarkan kepada orang lain dan tidak boleh disimpan sendiri walaupun pemikiran itu goblok dan naif sekalipun.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Balada si Badut Asmara

6 November 2021   06:26 Diperbarui: 6 November 2021   06:34 483
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kau yang selalu mengejar hatinya
Meski hanya mendapat tawanya
Tak pernah melihat itu sia-sia
Walau hati sedikit teraniaya

Kau memendam rasa untuk si bidadari
Kala sedih kepadamu lah dia berlari
Atau kau malah mengajukan diri
Agar dia tak menjadi sedih sendiri


Kau berani melepas harga dirimu
Hanya agar dia melihatmu lucu
Supaya dia juga meninggalkan sendu
Walau setelah sendu, dia tak lagi bersamamu

Kau berjuang untuk menorehkan senyumnya
Walau kala bahagia engkau tak lagi bersamanya
kau hanya payung kala sendu membasahinya
Namun bukan pelangi yang pantas untuknya

Dia hanya butuh pundakmu untuk bersandar
Bukanya hatimu untuk berlayar
Mengapa engkau tidak pernah sadar
Apakah cinta memang tak pernah membayar

Untuk semua badut asmara yang selalu melucu untuk dia yang tak pernah menjadi milikmu

*****

(Rahmad Alam, 4 November 2021)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun