1. Bagi Gajah
Banyak gajah terbunuh karena diracun, terkena pagar listrik, atau sengaja diburu. Ada pula yang terluka parah hingga tidak dapat bertahan hidup. Hal ini mempercepat penurunan populasi gajah yang sudah berada di ambang kepunahan.
2. Bagi Warga
Lahan pertanian dan perkebunan yang menjadi sumber ekonomi hancur. Beberapa kasus bahkan menimbulkan korban jiwa. Secara sosial, ketakutan terhadap gajah membuat hubungan warga dengan satwa ini semakin tegang.
3. Bagi Ekosistem
Gajah adalah spesies kunci dalam ekosistem hutan. Kehilangannya akan berdampak besar terhadap keberlangsungan hutan Aceh. Gajah berperan sebagai penyebar biji dan penjaga keseimbangan ekosistem. Jika mereka punah, hutan menjadi lebih rapuh dan rentan.
Meski masalah ini pelik, berbagai upaya sudah dilakukan oleh pemerintah, lembaga konservasi, hingga masyarakat.
1.Pemasangan Pagar Listrik
Salah satu langkah nyata adalah kolaborasi antara BKSDA Aceh dan Fauna & Flora International (FFI). Mereka memasang pagar kejut listrik sepanjang 6,5 km di Gampong Blang Dalam. Pagar ini terbukti mampu mengurangi frekuensi konflik secara signifikan, meski efektivitasnya sangat bergantung pada pemeliharaan rutin, dukungan dana, dan partisipasi warga.
2.Patroli dan Tim Mitigasi
Program "flying squad" melibatkan gajah terlatih untuk menghalau gajah liar agar tidak memasuki permukiman. Selain itu, patroli rutin dilakukan untuk memantau pergerakan gajah dan mencegah serangan mendadak.
3.Edukasi Masyarakat
Sosialisasi mengenai perilaku gajah dan pentingnya konservasi terus digalakkan. Warga dilatih menggunakan metode pengusiran berbasis suara, bau, atau menara pantau agar dapat menghalau gajah tanpa menyakiti mereka.
4.Pemulihan Habitat
Reforestasi atau penanaman kembali pohon endemik dilakukan untuk memperbaiki daya dukung hutan. Semakin baik kualitas habitat, semakin kecil kemungkinan gajah masuk ke lahan warga.
5.Sistem Peringatan Dini
Teknologi berbasis sensor dan notifikasi mulai dikembangkan untuk memberikan peringatan kepada warga ketika ada pergerakan gajah di sekitar pemukiman.
6.Pendekatan Sosial dan Kebijakan
Penyelesaian konflik tidak hanya menyangkut habitat, tetapi juga kesepahaman masyarakat. Perlu kesadaran kolektif bahwa gajah bukan musuh, melainkan bagian dari warisan alam. Pemerintah dan NGO harus memastikan bahwa kawasan habitat gajah tidak lagi dipakai untuk perkebunan atau pemukiman baru.
Konflik antara gajah dan manusia di Aceh adalah potret nyata krisis satwa liar di Indonesia. Gajah tidak datang untuk menyerang, melainkan karena habitat mereka hilang dan sumber makanannya berkurang.