Mohon tunggu...
Qanita Zulkarnain
Qanita Zulkarnain Mohon Tunggu... Lainnya - Magister Psikologi

Psychology Undergraduate and Psychometrics Graduate.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Menjadi Lebih Baik dalam Berkomunikasi dengan Analisis Transaksional

16 Mei 2023   15:25 Diperbarui: 24 Mei 2023   12:15 509
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Nurturing Parent: Keadaan sub-ego ini mewakili sikap dan perilaku positif ego state Parent yang terkait dengan pengasuhan dan kepedulian. Hal ini tercermin dalam perilaku mendukung, mencintai, dan mengasuh. Hal ini sering dikaitkan dengan perasaan aman dan tenang.

Critical Parent: Keadaan sub-ego ini mewakili sikap dan perilaku negatif yang terkait dengan kritik, kontrol, dan hukuman. Hal ini dapat tercermin dari perilaku menghakimi, keras, dan kritis. Hal inisering dikaitkan dengan perasaan takut dan malu.

Saat kita beroperasi pada ego state Parent, kita mungkin dipengaruhi oleh pengalaman kita sendiri dengan orang tua kita atau figur otoritas lainnya. 

Misalnya, jika kita memiliki orang tua yang mengasuh dan mendukung, kita mungkin cenderung beroperasi dari keadaan sub-ego orang tua yang mengasuh, memberikan dukungan dan dorongan kepada orang lain. 

Di sisi lain, jika kita memiliki orang tua yang kritis atau mengontrol, kita mungkin cenderung beroperasi dari keadaan sub-ego orang tua yang kritis, menilai dan mengkritik orang lain.

Bagaimanapun, kita belajar bagaimana mengasuh dan memiliki otoritas dari apa yang kita lihat, alami, dan ketahui.


Mengenali saat kita beroperasi pada ego state Parent dapat membantu kita memahami perilaku kita sendiri dan membuat pilihan sadar tentang bagaimana kita ingin merespons. 

Misalnya, jika kita memperhatikan bahwa kita terlalu kritis terhadap orang lain, kita dapat berhenti sejenak dan merenungkan beberapa hal. Pertama, kenapa kita berada pada ego state Parent? 

Apakah karena ego state ini adalah default kita, atau karena kita merasa memiliki otoritas atas lawan bicara kita? Lalu, sub-ego mana yang kita terapkan dan mana yang lebih pantas dan kenapa? 

Jika kita beroperasi dari keadaan sub-ego Critical Parent dan mencoba beralih ke keadaan sub-ego Nurturing Parent.

Ego State #2: Adult

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun