Mohon tunggu...
Qanita Zulkarnain
Qanita Zulkarnain Mohon Tunggu... Lainnya - Magister Psikologi

Psychology Undergraduate and Psychometrics Graduate.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Menjadi Lebih Baik dalam Berkomunikasi dengan Analisis Transaksional

16 Mei 2023   15:25 Diperbarui: 24 Mei 2023   12:15 521
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dengan mengetahui ego state orang lain, kita dapat menyesuaikan diri. Dengan mengetahui ego state kita, kita dapat mengetahui bagaimana cara menyesuaikan diri yang baik dan tidak memaksa.

Mari kita bahas lebih dalam mengenai masing-masing ego state.

Berikut adalah penjelasan masing-masing ego state Parent, Adult, dan Child:

Ego State #1: Parent

Ego state "Parent" adalah salah satu dari tiga ego states utama dalam teori analisis transaksional. Ego state ini mencerminkan sikap, perilaku, dan nilai yang telah kita internalisasikan dari pengasuh kita atau figur otoritas lainnya.

Contoh pengasuh atau figur otoritas adalah orang tua, guru, pemimpin agama, atasan, atau panutan lain.


Kesamaan orang-orang tersebut adalah mereka memiliki posisi lebih tinggi dari kita yang merupakan anak, siswa, pengikut agama, staf, atau penggemar. 

Sebagai panutan, secara naluriah para pengasuh dan figur otoritas ini berusaha melindungi, mengarahkan, mengajarkan, dan bertanggung jawab atas orang lain.

Ego state ini di satu sisi dapat terwujud dalam sikap memelihara dan mendukung, tetapi di sisi lain juga bisa kritis dan mengendalikan (controlling). 

Misalnya, orang pada ego state Parent yang memelihara dan mendukung mungkin memberikan kenyamanan, bimbingan, dan dukungan emosional kepada seorang anak, sementara orang pada ego state Parent yang kritis dan mengendalikan mungkin terus-menerus mengkritik dan mengatur perilaku anak.

Oleh karena itu, ego state ini dapat dibagi lagi menjadi dua keadaan sub-ego:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun